CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday, December 18, 2008

Re: [ketika_cinta_bertasbih] Fw: Kisah Sandrina Malakiano Fatah & Metro TV

Subhanallah ya mbak Sandrina.....saya pun telah melaluinya sepuluh tahun lalu atau mungkin hampir sebelas ya, ketika dulu bos saya yang Yahudi begitu terkejut melihat saya tiba-tiba berjilbab-gak tanggung-tanggung jilbabnya panjang :).....alhamdulillah, sekarang biarpun bos saya tetep "orang sono" dia malah bilang kalo orang berjilbab itu hidupnya nyaman :) ya...gak kepanasan kalo terik hehehe

cari kaos Qirani dan bahan Sulaman pita exclusive? diToko Sulaem tempatnya http://zasafiana.multiply.com

Herbal Online-Halal, Alami, Tidak mahal www.reehashop.blogspot.com

Gunakan Jam Istirahat di Kantor Anda untuk meraup ratusan dollar setiap hari dengan hanya menjual IDE dan Hobi Anda di Internet. Pelajari Caranya di http://www.g-website.com/?id=zasafiana

--- On Fri, 19/12/08, erwinda anggraini <erwinda_anggraini@yahoo.com> wrote:
From: erwinda anggraini <erwinda_anggraini@yahoo.com>
Subject: [ketika_cinta_bertasbih] Fw: Kisah Sandrina Malakiano Fatah & Metro TV
To: ketika_cinta_bertasbih@yahoogroups.com
Date: Friday, 19 December, 2008, 10:35 AM



Subhanallah perjuangan Sandrina, semoga menjadi inspirasi bagi kaum hawa yg
belum berjilbab.

Sedikit tentang pemberian nama suami di belakang nama istri. Setelah
menikah dgn Eep Saefullah Fatah, Sandrina menambahkan nama Fatah dibelakang
namanya sehingga menjadi Sandrina Malakiano Fatah. Sering kita temui kasus
spt ini, Tien Soeharto, Ani (Kristiani) Bambang Yudhoyono, dll.

Ini kebiasaan kristen barat yg tdk ada dalam Islam, dalam Islam seseorang
harus bernasab kepada bapaknya karena nasab (keturunan) merupakan hal yang
penting dalam Islam, sebab nasab ini akan memberikan konsekuensi kepada
hukum Islam yang lain semisal munakahat (nikah), waris, wali, dll.

Suatu ketika Rasulullah saw manasabkan anak angkatnya kepada dirinya
menjadi Zaid bin Muhammad, kemudian turunlah Wahyu surah Al-Ahzab 5 dan
memerintahkan nama Zaid dinasabkan kepada bapak kandungnya yakni Zaid bin
Haritsah.

Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak
mereka (Al-Ahzab 5).

Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau
(seorang budak) bertuan (taat) kepada selain tuannya, maka dia akan
mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia (HR Ibnu
Majah).

Meskipun tujuannya bukan menasabkan dirinya kepada suaminya, tetap saja
salah dan tdk sesuai dg tuntunan Isam.

Wassalam,
azh

Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah

Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di belakangnya
sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya sendiri yakin
bahwa " sebagaimana Islam mengajarkan " di balik kebaikan boleh jadi
tersembunyi keburukan dan di balik keburukan boleh jadi tersembunyi
kebaikan.

Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai hijab
sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu saya buat,
sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya bekerja, Metro TV.

Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan untuk
siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah mengijinkan
saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah berbulan-bulan
saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang mengelola langsung beragam
tayangan di Metro TV menghambat saya di tingkat yang lebih operasional.
Akhirnya, setelah enam bulan saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak
diskusi panjang sejumlah orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah
di Metro TV, saya merasa pintu memang sudah ditutup.

Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang tinggi.
Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, akhirnya saya
memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses negosiasi
berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh penghasilan, tapi
dengan status yang tetap terikat pada institusi Metro TV.

Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada sinar
di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. Pengunduran
diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya buat. Saya amat
mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan presenter berita serta
kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudah menggeluti pekerjaan yang
amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk
sejumlah jaringan TV internasional, TVRI Pusat, dan kemudian Metro TV
selama 15 tahun, ketika saya kehilangan pekerjaan itu. Maka, ini adalah
sebuah musibah besar bagi saya.

Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang terbaik
dan bahwa dunia tak selebar daun Metro TV, saya bergeming dengan keputusan
itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akan mendapat berkah dari-Nya.

HIKMAH BERJILBAB

Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu saya
terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah sakit.
Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di Metro TV,
bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari di rumah sakit
hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu. Bagaimana mungkin
saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat inap biasa,
menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari di ruang ICU, dan
kemudian 17 hari di ruang ICCU?

Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya mendapat
kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik. Kesempatan ini datang
antara lain melalui beragam acara bercorak keagamaan yang saya asuh di
beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri memberi saya kesempatan sebagai
tenaga kontrak untuk menjadi host dalam acara pamer cakap (talkshow) selama
bulan Ramadhan.

Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog para
profesor di acara Ensiklopedi Al Quran selama Ramadhan tahun lalu,
misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahaman baru
tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif, dalam
bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemu Islam yang
hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia, mengagungkan ibu dan
kaum perempuan, penuh penghargaan terhadap kemajemukan, dan melindungi
minoritas.

Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan
mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan, bukanlah
sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang kesucian.
Berjibab adalah upaya yang amat personal untuk memilih kenyamanan hidup.

Berjilbab adalah sebuah perangkat untuk memperbaiki diri tanpa perlu
mempublikasikan segenap kebaikan itu pada orang lain. Berjilbab pada
akhirnya adalah sebuah pilihan personal. Saya menghormati pilihan personal
orang lain untuk tidak berjilbab atau bahkan untuk berpakaian seminim yang
ia mau atas nama kenyamanan personal mereka. Tapi, karena sebab itu, wajar
saja jika saya menuntut penghormatan serupa dari siapapun atas pilihan saya
menggunakan jilbab.

Hikmah lainnya adalah saya menjadi tahu bahwa fundamentalisme bisa tumbuh
di mana saja. Ia bisa tumbuh kuat di kalangan yang disebut puritan. Ia juga
ternyata bisa berkembang di kalangan yang mengaku dirinya liberal dalam
berislam.

Tak lama setelah berjilbab, di tengah proses bernegosiasi dengan Metro TV,
saya menemani suami untuk bertemu dengan Profesor William Liddle "
seseorang yang senantiasa kami perlakukan penuh hormat sebagai sahabat,
mentor, bahkan kadang-kadang orang tua " di sebuah lembaga nirlaba. Di
sana
kami juga bertemu dengan sejumlah teman, yang dikenali publik sebagai
tokoh-tokoh liberal dalam berIslam.

Saya terkejut mendengar komentar-komentar mereka tentang keputusan saya
berjilbab. Dengan nada sedikit melecehkan, mereka memberikan sejumlah
komentar buruk, sambil seolah-olah membenarkan keputusan Metro TV untuk
melarang saya siaran karena berjilbab. Salah satu komentar mereka yang
masih lekat dalam ingatan saya adalah, Kamu tersesat. Semoga segera kembali
ke jalan yang benar.

Saya sungguh terkejut karena sikap mereka bertentangan secara diametral
dengan gagasan-gagasan yang konon mereka perjuangkan, yaitu pembebasan
manusia dan penghargaan hak-hak dasar setiap orang di tengah kemajemukan.

Bagaimana mungkin mereka tak faham bahwa berjilbab adalah hak yang dimiliki
oleh setiap perempuan yang memutuskan memakainya? Bagaimana mereka tak
mengerti bahwa jika sebuah stasiun TV membolehkan perempuan berpakaian
minim untuk tampil atas alasan hak asasi, mereka juga semestinya
membolehkan seorang perempuan berjilbab untuk memperoleh hak setara?
Bagaimana mungkin mereka memiliki pikiran bahwa dengan kepala yang ditutupi
jilbab maka kecerdasan seorang perempuan langsung meredup dan otaknya
mengkeret mengecil?

Bersama suami, saya kemudian menyimpulkan bahwa fundamentalisme " mungkin
dalam bentuknya yang lebih berbahaya " ternyata bisa bersemayam di kepala
orang-orang yang mengaku liberal. ***















                                                                              
         
Legal disclaimer                                                             
         
------------ --------- ----                                                    
         
This email may contain confidential and/or legally privileged information.   
         
If you are not the intended recipient (or have received this email by error),
please    
notify the sender immediately and delete this email.                         
         
Any unauthorized copying, disclosure, or distribution of the material in this
email is  
strictly forbidden.                                                          
         
                                                                              
         
                                                                              
         





Legal disclaimer
------------ --------- ----
This email may contain confidential and/or legally privileged information.
If you are not the intended recipient (or have received this email by
error), please notify the sender immediately and delete this email.
Any unauthorized copying, disclosure, or distribution of the material in
this email is strictly forbidden.




Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Group Charity

One Economy

Helping close the

digital divide

Yahoo! Groups

Dog Zone

Connect w/others

who love dogs.

.

__,_._,___

No comments: