CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, October 27, 2009

Bls: [kcb-milis] [DIKLAT - KCB] Rasa Malu

 

Assalamu'alaikum

Mas sigit, terima kasih beritanya membuat Nani semakin "malu" akan apa yang telah Nani lakukan, semoga hal itu tidak menarik rahmat Allah SWT dari hamba yang sedang malu hatinya ini.
Bagaimana dengan pengungkapan sebuah perasaan yang pertama kali dirasakan tanpa rasa malu pada awalnya dan segera disesali kemudian?. Ada ungkapan sahabat yang menyebutkan orang yang sedang jatuh hati tidak akan merasa malu atau kehilangan rasa malunya. Apakah hal itu termasuk dalam kategori kehilangan MALU.

Di hatiku terukir nama mu
Cinta rindu beradu satu namun selalu aku bertanya adakah aku di hatimu
tlah aku nyanyikan alunan-alunan sendu ku
tlah aku bisikan cerita 2 gelapku
tlah ku abaikan mimpi2 dan ambisiku tapi mengapa ku tak kan bisa sentuh hati mu

Sepenggal lirik "simponi hitam" yang dinyanyikan sherina
sedikit banyak mewakili orang-orang yang berhati lembut :)

Wassalamu'alaikum
Nani Andriani

--- Pada Sen, 26/10/09, Sigit Wahyu <sigit.wahyu@gmail.com> menulis:

Dari: Sigit Wahyu <sigit.wahyu@gmail.com>
Judul: [kcb-milis] [DIKLAT - KCB] Rasa Malu
Kepada: kcb-milis@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 26 Oktober, 2009, 2:07 AM

 


Rasa malu

Rasa malu bagi seseorang merupakan daya kekuatan yang mendorongnya berwatak ingin selalu berbuat pantas dan menjauhi segala perilaku tidak patut. Orang yang memiliki watak malu adalah orang yang cepat menyingkiri segala bentuk kejahatan. Sebaliknya, yang tidak memiliki rasa malu berarti ia akan dengan tenang melakukan kejahatan, tidak peduli omongan, bahkan, cercaan orang lain. ''Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu,'' begitu mottonya.

Islam menilai, watak malu itu merupakan bagian dari iman. Dengan demikian, orang yang tidak mempunyai rasa malu adalah orang yang hilang imannya. Orang hidup bermasyarakat sudah tentu harus mendengarkan apa kata masyarakat tentang dirinya. Masyarakat tak pelak lagi sebenarnya mengetahui apa yang dilakukan anggotanya. Masyarakat pula yang berhak mengoreksi apa-apa kelakuan yang tidak baik atau tak pantas anggotanya. Bagi yang tak punya malu, omongan atau koreksi masyarakat akan dianggapnya angin lalu.

Ada sebuah ungkapan warisan para nabi, yang menyatakan bahwa sudah rahasia umum, orang yang hilang perasaan malunya tak lain dari orang yang sudah terbiasa berbuat kemungkaran dan kemaksiatan dalam segala jenis dan bentuknya. Ia mau melakukan kejahatan, kelaliman dan kekejian.

Rasulullah bersabda: ''Sesungguhnya, yang dapat diambil sebagai pelajaran dari para nabi terdahulu ialah, apabila kamu sudah tidak mempunyai perasaan malu maka berbuatlah semaumu;'' riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Itu berarti, orang yang demikian sulit untuk mau mawas diri, meski berhadapan dengan umpatan dan kecaman orang banyak pun.

Berdasar riwayat Ibnu Umar, Rasulullah bersabda: ''Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung, bila berkehendak menjatuhkan seseorang maka Allah cabut dari orang itu rasa malunya. Ia hanya akan menerima kesusahan (dari orang banyak yang marah kepadanya). Melalui ungkapan kemarahan itu, hilang pulalah kepercayaan orang kepadanya.

Bila kepercayaan kepadanya sudah hilang maka ia akan jadi orang yang khianat. Dengan menjadi khianat maka dicabutlah kerahmatan dari dirinya. Bila rahmat dicabut darinya maka jadilah ia orang yang dikutuk dan dilaknati orang banyak. Dan bila ia menjadi orang yang dilaknati orang banyak maka lepaslah ikatannya dengan Islam.'' ahi

Sumber: republika



--
visit www.sigitwahyu. net
ilmu dan hikmah
balancing mind and soul



























Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik.
Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Search

Find it faster

with Yahoo!

shortcuts.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Mental Health

Learn More

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

.

__,_._,___

No comments: