CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, July 28, 2009

[kcb-milis] Fwd: [alumnismada] Kritikan alumni ITB buat ITB

 

Dear All,

Silahkan di forward semoga bermanfaat.


--
-K.K-
http://www.ghoibruqyah.com


_________________________________________________________

Mari Kita Cari 600 Siswa Cerdas Miskin untuk ITB
Oleh Cardiyan HIS

Indonesia ini memang anomali. Ternyata sulit mencari anak cerdas
miskin. Dari kewajiban ITB sebagai PTN BHP untuk menyediakan 20% untuk
calon mahasiswa cerdas miskin dari total 3.000 calon mahasiswa baru,
hanya 51 orang saja baru berhasil dijaring ITB. Perlu kampanye kreatif
dan agresif jemput bola sampai ke gang-gang becek dan ke seluruh
pelosok Indonesia .

Baru saja saya ditilpun Rektor ITB, Prof. Djoko Santoso. Ia ingin
meluruskan tentang tulisan saya yang dikutip ratusan blog dan mailist
yang pertama kali dimuat di mailist IA ITB berjudul;  "Kembalikan
Kursi SNMPTN 2009 kepada yang Berhak".
Menurut Prof. Djoko Santoso, ITB justru kesulitan untuk mencari 600
siswa lulusan SMU yang cerdas miskin. Angka 600 ini adalah bukti
kekonsistenan ITB sebagai PTN berstatus BHP yang mensyaratkan 20% dari
total penerimaan mahasiswa baru ITB yang seluruhnya 3.000,  harus
untuk calon mahasiswa  cerdas miskin.
Jumlah mahasiswa cerdas miskin ini baru berhasil dijaring sejumlah 23
orang melalui Ujian Saringan Masuk (USM) ITB 2009. Dan 28 orang
melalui seleksi "Beasiswa ITB untuk Semua" 2009. Menurut Prof. Djoko
Santoso, profil mereka adalah anak-anak rakyat Indonesia cerdas tetapi
orang tuanya miskin. Profil orang tua mereka adalah tukang bakso,
penjual nasi pinggir jalan, pemilik kios warung kecil, pembantu rumah
tangga, petani musiman, nelayan, tukang gali tanah, tukang bangunan,
sopir angkot, anak calo bisnis kelas teri,    pensiunan tentara dan
polisi pangkat prajurit, anak Satpam, guru ngaji, pensiunan guru SD
dan lain-lain.
Melihat total calon mahasiswa cerdas miskin yang berhasil dijaring ITB
hanya 51 orang dari 600 orang untuk kursi yang tersedia. Maka saya
sarankan agar ITB lebih agresif lagi dan lebih kreatif lagi dalam
menginformasikan dan menggerakkan minat masyarakat untuk  masuk ITB
tanpa biaya sepeser pun selama dia kuliah di ITB dan seluruh biaya
hidup ditanggung ITB sampai lulus.
Mungkin selama ini masyarakat miskin sudah takut dengar nama ITB
sendiri sebelum mereka mau mendaftar. Yang mereka tahu, ITB itu yang
paling mahal biaya formulir pendaftarannya yakni Rp. 850 ribu. Nah
kalau ia seorang pembantu berarti dia harus menyerahkan seluruh
pendapatannya dua bulan gaji untuk beli formulir seleksi masuk ITB.
Belum untuk urus sana urus sini. Pokoknya berat di ongkos. Sedangkan
biaya untuk hidup keluarga mana?
Pengalaman spesifik perjuangan dengan segala kendalanya dalam
menyeleksi USM ITB dan "Beasiswa ITB untuk Semua" 2009, ada baiknya
ditulis dan dijelaskan secara panjang lebar kepada media cetak dan
elektronik lokal maupun nasional termasuk di mailist IA ITB ini.
Setidaknya ini akan menggugah para alumni ITB yang jumlahnya puluhan
ribu untuk memberikan saran dan idenya. Syukur-syukur mau jemput bola,
siapa tahu anak pembantunya cerdas, siapa tahu anak Satpam di
lingkungannya pinter; siapa tahu anak supirnya juga otaknya moncer.
Syukur-syukur ia sendiri mau menyumbang.
Sebab menurut Betti Alisjahbana, yang mengkoordinasikan program
"Beasiswa ITB untuk Semua" semakin banyak pendukungnya.   Setelah
kemarin, 23 Juli 2009, pak Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI berkenan
membantu penggalangan dana melalui goresan pertama di dua lukisan
seniman ITB. Maka pada 24 Juli 2009 Betti Alisjahbana mendapat
konfirmasi donasi "Beasiswa ITB
untuk Semua" dari Pertamina sejumlah Rp. 1.000.000.000. Selain itu
seorang alumni ITB (Haminanto Adinugraha) baru saja menyumbangkan Rp.
100.000.000 ke pundi-pundi "Beasiswa ITB untuk Semua". Dengan demikian
total komitmen donasi yang sudah kami dapat adalah Rp. 4.200.000.000.
Dana ini cukup untuk membiayai 42 mahasiswa sampai lulus dari ITB.
Sementara hasil seleksi untuk calon mahasiswa cerdas miskin hanya 28
orang.

Mari kita cari sampai ke gang-gang becek, ke seluruh pelosok
Nusantara, para anak cerdas miskin yang diprioritaskan masuk ITB
gratis sampai lulus. Permintaan ITB dan para donatur hanya satu mereka
yang diterima  jadi mahasiswa ITB kelak diharapkan menjadi agen
perubahan di lingkungan sosial asalnya.

-




__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments: