CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Friday, January 23, 2009

[ketika_cinta_bertasbih] SOGOK SP3, Pengacara Tifatul Kena Tipu Rp 10 Juta

kalau berita ini benar, maka akan buat malu orang2 pks. soalnya pks kan terkenal karena kebersihannya dari korupsi,anti sogok menyogok dan lain2 yang sesaudara dengan KKN
jadi ikut sedih dengarnya................................

ini beritanya !.

Sogok SP3, Pengacara Tifatul Kena Tipu Rp 10 Juta
E Mei Amelia R - detikPemilu



Jakarta - Pelajaran penting bagi parpol yang berurusan dengan polisi. Jangan sekali-kali percaya jika dimintai uang, atau bila tidak akan tertipu. Kasus ini dialami pengacara Presiden PKS Tifatul Sembiring, Mochamad Anwar. Ia tertipu Rp 10 juta oleh seseorang yang mengatasnamakan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnain.

Kasus penipuan diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnain di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jum'at (23/1/2009).

Ceritanya, pukul 10.00 WIB pagi tadi, Anwar mendapat pesan singkat (SMS) dari seseorang yang mengaku sebagai Zulkarnain lewat nomor 081574749xxx. Dalam SMS itu, pelaku menawarkan akan segera mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus Tifatul apabila mentransfer uang Rp 10 juta ke rekening bank BNI.

Anwar kemudian menyimpan nomor tersebut sebagai Zulkarnain. Anwar kemudian menyarankan untuk memberikan uang tersebut secara tunai, namun pelaku menolak.

"Jangan, ditransfer saja, karena polisi tidak terima uang tunai,"kata Zulkarnain menirukan cerita Anwar.

Anwar kemudian menyetujui untuk mentransfer uang tersebut. Tidak berapa lama, Anwar kemudian mendapatkan SMS dari nomor yang sama dan meminta agar uang itu ditransfer melalui bank BCA.

Dikatakan Zulkarnain, Anwar kemudian menyetujuinya. Setelah salat Jumat, Anwar kemudian mentransfer uang tersebut di bank BCA di gedung Indocement. Anwar sempat bertanya ke petugas bank, pemilik nomor rekening tersebut.

"Di situ tertera namanya Kompol Haryanto dan alamatnya di Solo," kata Anwar.

Tanpa ada kecurigaan, Anwar kemudian bergegas ke Polda Metro Jaya untuk menemui Zulkarnain. Setibanya di Polda Metro, dikatakan Zulkarnain, Anwar sempat menelepon Tifatul.

"Pak, saya di Polda, mau ambil SP3," kata Zulkarnain menirukan suara Anwar ketika menelepon Tifatul.

Sekitar pukul 14.00 WIB, Anwar tiba di kantor Zulkarnain. Setelah bertemu dengan Zulkarnain, dia langsung memberitahu Zulkarnain bahwa uang pelicin tersebut telah dikirimnya.

Zulkarnain seketika kaget. "Uang apa?"kata Zulkarnain.

Anwar yang melihat reaksi Zulkarnain kaget juga karena Zulkarnain tidak ngeh. Lalu Anwar menunjukkan SMS yang diterimanya kepada Zulkarnain.

"Itu bukan nomor saya pak," kata Zulkarnain di hadapan Anwar dan sejumlah wartawan Polda yang kebetulan sedang berada di ruangannya.

Zulkarnain kemudian menunjukkan nomornya kepada Anwar. Bahkan dirinya menyatakan berani diadukan ke Bidang Profesi dan Pengaman (Propam) Polda Metro. Dan Anwar pun terlihat kaget. "Oh, jadi saya tertipu dong,"keluh Anwar.

( mei / iy )


Pengacara Tifatul Tertipu Rp 10 Juta
Kabid Humas Polda Metro Tantang Anwar Lapor Polisi
E Mei Amelia R - detikPemilu



Jakarta - Pengacara Presiden PKS Tifatul Sembiring, M Anwar Junaedi tertipu Rp 10 juta oleh seseorang yang mengaku-ngaku Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnain. Zulkarnain pun menyarankan agar kasus itu dilaporkan ke Polda Metro.

Bahkan, Zulkarnain menyarankan agar Anwar melaporkan dirinya ke Bidang Profesi dan pengamanan atau (Propam) Polda Metro Jaya jika Anwar merasa ditipu. "Saya sarankan ke Pak Anwar untuk melaporkan saja kalau merasa tertipu. Laporkan saja ke SPK atau ke Propam bila perlu," ujar Zulkarnain kepada detikcom via telepon, Jumat (23/1/2009).

Zalkarnain berjanji akan proaktif dan terbuka terkait kasus penipuan yang mencatut namanya tersebut. "Sebagai pejabat publik, saya bersikap akuntabel dan terbuka. Kalau merasa saya memintai uang, laporkan saja ke SPK atau Propam," pungkasnya.

Kasus ini bermula saat Anwar mengaku membayar uang sebesar Rp 10 juta untuk diberikan kepada seseorang yang mengaku sebagai Kahumas polda Metro Jaya. Konon, uang tersebut untuk melicinkan agar Polda Metro mengeluarkan SP3 terhadap kasus yang dialami Tifatul terkait kasus demo Palestina.

Anwar, yang tak lain adalah kakak kandung caleg dari PKS Adang Daradjatun telah membayar uang Rp 10 juta. Namun ketika dia datang ke Polda Metro untuk mengambil SP3, malah bantahan dari Polda yang didapat.

Pihak PKS masih enggan berkomentar soal berita ini. "Saya cek dulu ya. Baru dengar," ujar humas PKS Mabruri kepada detikcom via SMS. ( anw / ken )

sumber detik.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

Dog Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about dogs.

.

__,_._,___

No comments: