CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Monday, November 24, 2008

[ketika_cinta_bertasbih] Kematian Hati

(alm) Ust. Rahmat Abdullah
Kematian Hati

{Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut
sedang mengintainya.}

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya
orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia
datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan
Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin
mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa
penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin
untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut
beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu
alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang
keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak
air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam
atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur,
sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah
mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang
berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh,
alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa
rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji
orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada
sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena
ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran
ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu
banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan
tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar
dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian
menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan
mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang
sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak
amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena
kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan
lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan
tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah
menukar kerja dengan kata.
Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan
segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan
takut.

Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun
berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa
gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang
membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi
saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau
kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang
kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH,
dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual
diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah
atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret
negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500
responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina
dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks
di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin
engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata
dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau
sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam
jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah
waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan
dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil'
itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat
"TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah
dan maksiat"?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci)
berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung
ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat
laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian
laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka
tidak dilaknat ?"
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu
yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami"
berarti ia paling islami, sesudah itu urusan
tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH
disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat.
Tidak lagi malu-malu tampil.

Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu
untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut
lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang
berbunga-bunga didepan ribuan massa.

Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu
tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun
harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.
Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak
meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia
tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya
inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para
elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya
membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan
yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah
kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan
"Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku"
dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa
bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose
lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi
lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru
dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada
ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga
menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri
sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir
sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari
kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya
dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam
aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan
masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang
maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu
yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa
engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi
dengan anak remaja mereka.
Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar
sumbangan mereka kepada modernisasi dengan
banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food,
semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan
menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau
tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah,
betapa Amerikanya aku".
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika,
melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai
tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak
bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300
juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di
rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut
tidur disana.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga
diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah
mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat
fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh
dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang
engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi
bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah.
Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang
kicaunya lebih memenuhi seleraku"(*)

__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Dog Zone

Connect w/others

who love dogs.

Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

.

__,_._,___

No comments: