CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday, November 20, 2008

Bls: [ketika_cinta_bertasbih] Fw: Re: [Muslim_BintaroJaya_BSD] tahlil, qunut, maulid versi pks

saya kenal dengan yang mengirim ini..M.dawud arif khan adalah guru sekaligus kakak kelas saya...benar khan? anda dapat dari mana email ini?


Dari: Sasha Djamal <zasafiana@yahoo.com>
Kepada: ketika_cinta_bertasbih@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 25 Oktober, 2008 11:00:51
Topik: [ketika_cinta_bertasbih] Fw: Re: [Muslim_BintaroJaya_BSD] tahlil, qunut, maulid versi pks

Assalamualaykum,

For Info, terutama yang berseberangan dengan PKS :)

wassalam

--tokosulaem; jual kaos muslimah QIRANI, bahan sulam pita exclusive, jilbab manik cantik, http://zasafiana. multiply. com

--- On Fri, 24/10/08, M. Dawud Arif Khan <dawakhan@yahoo. com> wrote:

> From: M. Dawud Arif Khan <dawakhan@yahoo. com>
> Subject: Re: [Muslim_BintaroJaya _BSD] tahlil, qunut, maulid versi pks
> To: Muslim_BintaroJaya_ BSD@yahoogroups. com
> Date: Friday, 24 October, 2008, 3:53 PM
> Assalamualaikum Wr. Wb.
> Alhamdulillah, PKS memang luar biasa.
> Berikut ini saya sampaikan dalil-dalil tentang sunnahnya
> Qunut Shalat Subuh.
>
> Dari Barra bin 'Azib Rda., beliau berkata: "Bahwasanya
> Nabi Muhammad SAW qunut pada shalat Shubuh." (HR Abu Dawud
> – Sunan Abu Dawud Juz II)
>  
> Dari Anas Rda., beliau berkata: "Bahwasanya Nabi Muhammad
> SAW qunut pada shalat Maghrib dan Shubuh." (HR Bukhari –
> Sahih Bukhari Juz I)
>  
> Dari Abi Salamah, dari Abu Hurairah, beliau berkata:
> "Sesungguhnya shalat saya adalah paling serupa dengan
> shalat Rasulullah SAW."
> Adalah shalat Abu Hurairah – kata Abu Salamah – qunut
> pada reka'at yang akhir pada shalat Dzuhur, shalat Isya
> dan shalat Subuh, beliau membaca: "Sami'allahu liman
> hamidah.", kemudian mendoakan orang mukmin dan mengutuk
> orang kafir. (HR Bukhari – Sahih Bukhari Juz I)
>  
> Dari Ibnu Abbas Rda.: "Rasulullah SAW qunut pada shalat
> Shubuh dan pada shalat witir malam dengan kalimat-kalimat
> ini: 'Allahummahdini - sampai akhir doa'."
> (HR Imam Baihaqi – Sunan Baihaqi Juz II)
>  
> Dari empat dalil di atas, ternyata bahwa qunut adalah
> amalan yang nyata dikerjakan oleh Rasulullah SAW dengan
> berbagai jalur periwayatan.
>  
> Dalam tafsir Ibnu Jarir at-Thabrani disebutkan:
> Dari Abu Hurairah beliau berkata:"Adalah Rasulullah SAW
> setelah selasai membaca Fatihah dan takbir, beliau
> mengangkat kepalanya dan membaca: 'Allah Mendengar orang
> yang memuji-Nya, Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu.',
> kemudian beliau berdoa sambil berdiri: Ya Allah bebaskanlah
> Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Isyasy bin Abi
> Rabi'ah dan sekalian orang mukmin yang lemah, Ya Allah
> berikanlah hukuman yang keras kepada Mudhar, jadilah
> tahunnya seperti tahun-tahun Nabi Yusuf, Ya Allah kutukilah
> lihyan dan Ri'lan, Dzawan dan U'shayyah yang telah
> mendurhakai Tuhan dan Rasul-Nya.'
> Kemudian sampai kepada kami - kata yang merawikan -
> bahwasanya Nabi meninggalkan cara begitu setelah turun ayat:
> 'Tiada sedikit pun campur tanganmu (hai Muhammad) dalam
> urusan mereka itu, apakah Allah menerima taubat mereka atau
> menghukum mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang
> yang dzalim'."(Tafsir Thabrani Juz 4, hal 89 – lihat
> juga Shahih Muslim  V hal. 176 – 177).
>  
> Dari Anas Ra., bahwasanya Nabi Muhammad SAW qunut sebulan
> sesudah ruku' memintakan celaka bagi sebuah suku dari Arab
> Badui, kemudian Nabi meninggalkan (mendoakan celaka) itu.
> (HR Bukhari dan Muslim)
>  
> "Dari Anas bin Malik Ra., bahwasanya Rasulullah SAW qunut
> satu bulan mendoakan celaka bagi orang-orang (kafir),
> kemudian qunut itu beliau tinggalkan. Adapun pada waktu
> Subuh, beliau selalu qunut sampai beliau meninggal
> dunia."(HR Imam Baihaqi dan Daruquthni – Sunan Baihaqi,
> Juz II)
>  
> Berdasarkan dalil ini, ternyata bahwa yang ditinggalkan
> oleh Rasulullah SAW adalah mendoakan celaka, sedangkan qunut
> dengan doa "Allahummahdini … sampai akhir doa"
> terus dilakukan oleh beliau. Dengan kata lain, Rasulullah
> tidak pernah meninggalkan qunut Shubuh, yang ditinggalkan
> adalah mendoakan celaka dalam qunut. Pengertian lebih tepat
> sehubungan dengan dalil ke-5 dan ke-6 yang menunjukkan
> spesifiknya doa Rasulullah yang dilarang itu, dan juga
> larangan dalam Al-Qur'an yang tampak spesifik juga,
> yaitu menyangkut masalah mendoakan celaka, bukan qunutnya.
>  
> Pendapat ini diperkuat oleh berbagai dalil berikut ini:
>  
> Dari Anas bin Malik: "Rasulullah SAW tidak pernah
> meninggalkan qunut Shubuh sehingga beliau wafat." (HR
> Ahmad, Abd. Razzaq, Daruquthni, dan Ishaq bin Rahawiyah)
> Umar juga diriwayatkan senantiasa melakukan qunut shubuh
> ini.
>  
> Dengan dalil ini, yang kuat dan dengan jalur periwayatan
> yang banyak, tampak bahwa yang dimaksud ditinggalkan oleh
> Rasulullah adalah mendoakan celaka, sedangkan qunut Shubuh
> tetap beliau laksanakan hingga beliau wafat. Pengertian ini
> mesti diambil agar hadits-hadits yang ada tidak menjadi
> bertentangan hanya karena salah menafsirkan.
>  
> Dari Awan bin Hamzah, beliau berkata: "Saya bertanya pada
> Abu Ustman tentang qunut pada shalat Subuh, beliau menjawab:
> 'Sesudah ruku'.' Saya bertanya lagi: 'Fatwa siapa
> itu?' Jawabnya: 'Fatwa Abu Bakar, Umar, dan Utsman
> Rdanhum'." (HR Imam Baihaqi – Sunan Baihaqi Juz II)
>  
> Dalil ini memperkuat rangkaian dalil di atas, yaitu bahwa
> qunut Shubuh dilakukan oleh Rasulullah dan diturut oleh para
> shahabat beliau setelah beliau wafat.
>  
> Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: "Rasulullah SAW
> mengajarkan kepada kami doa yang dibaca dalam qunut shalat
> Subuh, beliau membaca: 'Allahummahdini fii man hadait Wa
> aafini ….. - sampai akhir doa'." (HR Imam Baihaqi –
> Sunan Baihaqi Juz II)
>  
> Dari Ibnu Abbas dan lainya, bahwasanya Nabi Muhammad SAW
> mengajarkan doa ini (Allahummahdini – sampai akhir doa)
> untuk doa qunut dalam shalat Shubuh. (HR Imam Baihaqi
> –Sunan Baihaqi Juz II)
>  
> Dari Muhammad bin Hanafiyah, anak Ali bin Thalib, beliau
> berkata: "Bahwasanya doa ini (Allahummadini - sampai akhir
> doa), itulah doa yang dibaca bapak saya dalam qunut pada
> shalat subuh." (HR Imam Baihaqi – Sunan Baihaqi Juz II)
>  
> Dalil ke-10, 11, dan 12 ini memperkuat kenyataan bahwa
> qunut Shubuh terus dilakukan, baik oleh Rasulullah maupun
> para shahabat setelah beliau. Perhatikan bahwa doa yang
> dibaca berbeda dengan doa yang ditinggalkan oleh Rasulullah
> sebagaimana dapat dilihat pada dalil ke-5. Doa inilah yang
> terus dipergunakan oleh Rasulullah SAW untuk qunut Shubuh
> hingga beliau wafat. Doa ini sama dengan doa yang dibaca
> pada qunut Witir (catatan: Qunut witir pada setengah bulan
> terakhir Ramadhan ini disepakati oleh para ulama atau tidak
> ada ikhtilaf). Dalil ke-12 juga menunjukkan bahwa qunut
> Shubuh terus dilakukan oleh generasi akhir Shahabat dan
> berikutnya, yaitu para Tabi'in.
>  
> Kesemua dalil ini memberikan indikasi sama yang jelas,
> yaitu bahwa yang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW adalah
> mendoakan celaka, sedangkan qunut Shubuh tetap beliau
> jalankan dengan doa yang disebut dalam empat dalil ini.
>  
> Dari Anas Rda.:"Bahwasanya Nabi Muhammad SAW mengangkat
> dua tangannya ketika qunut." (HR Imam Baihaqi – Sunan
> Baihaqi Juz II)
>  
> Dari Abu Hurairah Rda., beliau berkata: "Rasulullah SAW
> apabila mengangkat kepalanya dari ruku' pada shalat subuh,
> pada reka'at kedua, beliau mengangkat kedua tangannya dan
> berdoa dengan doa ini: 'Allahummahdini fiman hadait -
> sampai akhir doa'." (HR Imam Hakim, beliau mengatakan
> bahwa hadits ini sahih – Mahalli Juz I)
>  
> Berkata Imam Baihaqi: "Bahwasanya sekumpulan sahabat Nabi
> Rdanhum mengangkat tangan ketika membaca doa qunut."
> (Riwayat Imam Baihaqi – Sunan Baihaqi Juz II)
>  
> Penjelasan Tambahan
> Masalah qunut shubuh ini sedemikian terangnya sehingga
> tidak lagi memerlukan penjelasan yang panjang lebar. Adapun
> fatwa yang mengatakan bahwa qunut shubuh telah ditinggalkan
> oleh Rasulullah berdasarkan hadits dari Anas Rda. haruslah
> ditolak, karena ada hadits shahih lain dari Anas juga bahwa
> Rasulullah tidak pernah meninggalkan qunut shubuh hingga
> akhir hayat beliau. Dengan begitu, harus di-tafshil
> (dirinci/dijelaskan ) bahwa yang dimaksud ditinggalkan adalah
> mendoakan celaka (bukan qunutnya).
>  
> Selain itu, ada qaidah pengambilan hukum yang berbunyi:
> "Yang menetapkan ada didahulukan dari yang menetapkan
> tidak ada."
>  
> Maksud dari qaidah ini sangat jelas dan logis. Dalam
> beberapa peristiwa, perbuatan maupun sabda Rasulullah
> diketahui oleh sebagian shahabat dan bisa jadi tidak
> diketahui oleh shahabat yang lain. Karena itu, amat mungkin
> terjadi ada shahabat yang menetapkan suatu amal berdasarkan
> apa yang ia dengar dan saksikan dari Rasulullah, sementara
> shahabat yang lain memilih untuk tidak melakukan karena
> tidak diketahuinya hal itu. Dalam hal ini, dengan asumsi
> bahwa para shahabat Rasulullah adalah orang-orang yang
> jujur, yang paling logis adalah menetapkan qaidah bahwa yang
> berkata ada telah mengetahui atau mendengar dari Rasulullah,
> sedangkan yang mengatakan tak ada, bisa jadi tidak
> mengetahui dan mendengarnya. Ini amat mungkin terjadi,
> karena Rasulullah tidak mungkin berinteraksi dengan seluruh
> shahabat sekaligus dalam setiap masalah.
>  
> Ada juga yang memajukan dalil dari ucapan Ibnu Abbas bahwa
> qunut Shubuh itu bid'ah (HR Imam Baihaqi). Dalil ini juga
> harus ditolak, karena dalam periwayatannya terdapat Abu
> Laila Al-Kufi yang riwayatnya matruk (ditolak oleh para ahli
> hadits).
>  
> Hal yang sama juga terdapat pada hadits dari Ummu Salamah
> bahwa Rasulullah SAW melarang qunut shalat shubuh (HR Imam
> Baihaqi). Di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Ya'la
> Anbasah bin Abdurrahman dan Abdullah bin Rafi'i yang
> keduanya adalah rijaalul hadits bermasalah. Imam Bukhari
> mengatakan bahwa Muhammad bin Ya'la banyak meninggalkan
> hadits. Abu Hatim juga mengatakan bahwa ia matruk. Meski
> begitu, hadits ini bisa jadi juga maksudnya yang dilarang
> adalah mendoakan celaka, sedangkan qunutnya tetap dilakukan
> terus, sebagaimana telah sesuai dengan uraian di atas.
>  
> Inilah dalil dan penjelasan yang sangat terang benderang,
> bahwa qunut Shubuh itu sunnah muakkad, karena ia adalah
> amalan yang tiada pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
>  
> Wa Allaahu a'lam bi ash-showaab
> Al-Faqiir,
>
> H.M. Dawud Arif Khan
>
>
>
> ____________ _________ _________ __
> From: sutomo asngadi <sutomo_asngadi@ yahoo.com>
> To: muslim Bintaro Jaya BSD
> <muslim_bintarojaya_ bsd@yahoogroups. com>
> Sent: Friday, October 24, 2008 2:46:00 PM
> Subject: [Muslim_BintaroJaya _BSD] tahlil, qunut, maulid
> versi pks
>
>
> Saya baca di republika kemarin statemen PKS tentang
> tahlil, qunut, maulid
>
> 5. Sikap PKS dalam masalah khilafiyah
> Berikut ini beberapa masalah khilafiah/furu' iyah yang
> sering dijadikan alat untuk memfitnah PKS dan
> pandangan resmi Dewan Syari'ah Pusat PKS tentang itu.
>
> a. Do'a Qunut
> Bagaimanapun do'a qunut status hukumnya sunat. Yang
> disepakati adalah do'a qunut dalam shalat witir, qunut
> nazilah dalam shalat fardhu yaitu memohon tolak bala
> dari kaum muslimin dan mendo'akan bencana bagi musuh
> Islam. Adapun qunut shubuh tetap saja merupakan
> masalah khilafiyah. Masalah pilihan, paling tinggi
> posisinya antara rajih dan marjuh, bukan antara sunnah
> dan bid'ah. Jadi tidak ada bid'ah dalam qunut shalat
> fajar. Dan mengamalkan yang marjuh bisa menjadi
> pilihan jika membawa kemaslahatan dalam mu'amalah.
> Jadi bukan sikap plinplan, tapi cerminan sikap bijak
> dan cerdas. Secerdas Imam Muhammad bin al Hasan
> al-Syaibani murid Imam Abu Hanifah yang melakukan
> qunut ketika ziarah ke Mesir dan menjadi imam shalat
> shubuh. Ini karena beliau menghormati Imam Syafi'i
> –imam madzhab yang dominan di Mesir. Dan sebijak Imam
> Syafi'i yang tidak qunut shubuh ketika beliau ziarah
> ke Imam Muhammad di Baghdad.
> Dalam pengamalan di acara-acara PKS kadang qunut
> shubuh kadang juga tidak, tergantung imamnya. Dan itu
> tidak pernah ada masalah.
>
> b. Membaca do'a dan tahlil untuk yang meninggal
> Pada dasarnya membaca do'a untuk mayit dianjurkan
> (sunat). Berkat ikatan 'aqidah tauhid tidak terputus
> hubungan sesama muslim dengan yang sudah mati
> sekalipun. Dalam al Quran ada do'a "Rabbanagfirlana wa
> li-ikhwanina alladzina sabaquna bil imani, wala taj'al
> fi qulubina ghillan lilladzina amanu.. rabbana innaka
> raufurrahim". (QS 59: 10). Menghadiahkan bacaan Surah
> al Fatihah atau lainnya untuk mayit, atau
> mewaqafkan/menshada qahkan sesuatu atas nama atau
> menujukan pahalanya untuk mayit merupakan amal shalih
> yang diterima, sesuai pendapat jumhur ulama. Istigfar,
> tasbih, tahmid dan tahlil merupakan bagian dari
> keseluruhan do'a yang dibaca. Waktu berdo'a untuk
> mayit tidak harus dibatasi pada waktu atau hari-hari
> tertentu, dan tidak boleh disyaratkan, sehingga
> pilihan waktunya lebih luang dan leluasa sesuai
> kesempatan atau kemampuan.
>
> c. Perayaan maulid Nabi saw
> Perayaan memperingati maulid Nabi Muhammad saw menurut
> sebagian riwayat, digagas oleh Sultan Salahuddin al
> Ayyubi di Mesir dalam rangka meningkatkan ruhul jihad
> umat Islam. Sampai hari ini Universitas Al Azhar
> sendiri mensyi'arkan peringatan maulid Nabi saw. Bagi
> kepala pemerintahan seperti Sultan Salahuddin, hal itu
> merupakan kebijakan yang sesuai syari'ah (siyasah
> syar'iyah), yang didefinisikan imam Ibnu Uqail sebagai
> perbuatan yang dilakukan karena lebih maslahat bagi
> masyarakat dan lebih menghindarkan mereka dari
> mafsadat, meskipun tidak pernah disabdakan atau
> dicontohkan oleh Nabi saw. Adapun bagi masyarakat
> muslim, peringatan maulid Nabi saw pertimbangannya
> adalah semata-mata
> kemaslahatan (mashlahah mursalah). Dasar pertimbangan
> maslahat ini juga yang menyeleksi ragam acara yang
> dipandang membawa maslahat. Tentu saja dalam konteks
> ini ada ruang bagi tradisi dan kreasi yang baik,
> sehingga ada variasi dari tempat ke tempat lain dan
> dari waktu ke waktu yang lain. Jika dibarengi niat
> yang lillah, untuk meninggikan Dinullah dan tidak ada
> sesuatu yang melanggar syari'ah dalam mata acaranya,
> insya Allah bernilai 'ibadah.
> Di lingkungan PKS, biasa diadakan peringatan maulid
> Nabi saw baik oleh DPP maupun struktur di bawah.
> Bahkan dianjurkan agar pelaksanaannya bekerjasama
> dengan masjid, lembaga keagamaan atau masyarakat
> sekitar. Para kepala pemerintahan kader PKS biasa
> memprakarsai atau mensponsori. Para da'i atau asatidz
> kader PKS biasa menjadi penceramah dalam peringatan
> ini.
>
> d. Yasinan
> Disebutkan dalam sebuah riwayat Imam Ahmad bahwa Surah
> Yasin merupakan qalbunya al Quran. Membacanya
> merupakan 'ibadah. Disepakati anjuran membacanya di
> samping orang yang sakit parah. Boleh dibaca untuk
> pengobatan dengan ruqyah syar'iyah. Boleh membacanya
> untuk yang sudah meninggal, menurut jumhur ulama.
> Sejauh ada pendapat yang membuka peluang 'amal, adalah
> tidak bijak menutupnya bagi siapa yang ingin
> melakukannya. Waktu membacanya luas, boleh siang
> apalagi malam dan pada waktu-waktu yang khidmat. Tidak
> perlu dibatasi pada waktu tertentu. Pertimbangannya
> adalah kesempatan dan kekhidmatan. Membiasakan acara
> membaca al Quran atau memilih surat-surat tertentu,
> insya Allah merupakan 'adah shalihah atau tradisi yang
> baik. Memilih surat tertentu untuk dilazimkan dibaca,
> bukan karena mensyaratkan atau membatasi, tapi karena
> lebih menyukainya atau
> lebih familiar, insya Allah merupakan kebajikan,
> semoga Allah mempertemukan pembacanya dengan surat
> yang dicintai.
> Secara umum, merupakan kebijakan dalam da'wah PKS
> untuk menghidupkan sunnah yang telah ditinggalkan
> (ihyaul sunnah al mahjurah) dan tradisi Islami yang
> menyemarakkan syi'ar Islam sebagai cerminan ketaqwaan.
>
> Melalui bayan ini kami serukan kepada segenap pencinta
> kebenaran dengan semangat
> iman dan keadaban, agar tidak termakan oleh fitnah dan
> hasutan baik lisan maupun
> melalui selebaran gelap yang menuduh PKS adalah Wahabi
> dan bukan Ahlussunnah Wal
> Jama'ah. "Berbuat dusta dan menyebarkannya adalah dosa
> besar" (HR Bukhori).
>
> Hasbunallah wani'mal wakil, wahuwal muwaffiq ila
> aqwamith thoriq
>
> Jakarta, 21 Syawwal 1429 /21 Oktober 2008
> Dewan Syari'ah Pusat
> Partai Keadilan Sejahtera
>
> KH. DR. Surahman Hidayat, MA
> Ketua
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> ------------ --------- --------- ------
>
> Yahoo! Groups Links
>
> (Yahoo! ID required)
>
> mailto:Muslim_BintaroJaya_ BSD-fullfeatured @yahoogroups. com
>

Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail. com.
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/



Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
John McEnroe

on Yahoo! Groups

Join him for the

10 Day Challenge.

Moderator Central

Yahoo! Groups

Join and receive

produce updates.

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

.

__,_._,___

No comments: