CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Monday, October 27, 2008

[ketika_cinta_bertasbih] Fw: [Muslim_BintaroJaya_BSD] Benarkah Pangeran Charles sudah masuk Islam?

Assalamualaykum,

Is this true? May Allah give him hidayah....

wassalam

--tokosulaem; jual kaos muslimah QIRANI, bahan sulam pita exclusive, jilbab manik cantik, http://zasafiana.multiply.com

--- On Mon, 27/10/08, sutomo asngadi <sutomo_asngadi@yahoo.com> wrote:
From: sutomo asngadi <sutomo_asngadi@yahoo.com>
Subject: [Muslim_BintaroJaya_BSD] Benarkah Pangeran Charles sudah masuk Islam?
To: "muslim Bintaro Jaya BSD" <muslim_bintarojaya_bsd@yahoogroups.com>
Date: Monday, 27 October, 2008, 4:56 PM


Jika tak ada aral melintang, Pangeran Charles beserta
sang Istri Duchess of Cornwall akan berkunjung ke
Indonesia pada 1 hingga 5 November 2008 nanti. Itu
merupakan kedatangan Charles setelah 19 tahun dari
kunjungan terakhir ke Indonesia di tahun 1989.

Menurut Kedutaan Besar Inggris yang dikutip oleh The
Jakarta Post Kamis (23/10) lalu, kunjungan pangerang
ke Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar,
akan memfokuskan pada proses dialog dan pemahaman
lebih besar antarkeyakinan, mempromosikan masa depan
dengan tingkat karbon rendah, dan kesempatan bagi
tenaga muda.

Terlepas dari kontroversi dalam kehidupan pernikahan
yang pernah ia alami, Pangeran Charles lama dikenal
sebagai salah satu tokoh Barat yang dekat dengan
Islam. Dalam beberapa kali kesempatan formal, Ayah
William dan Henry ini tidak segan-segan untuk
mempromosikan Islam bahkan mengutip sabda Nabi
Muhammad.

Tak mengherankan bila sempat muncul rumor jika sang
pangeran telah berpindah memeluk Islam. Pada Oktober
1996, koran Evening Standard di London mengutik
pernyatan Mufti Besar Syprus yang mengklaim jika
Charles telah memeluk Islam. "Itu terjadi di Turki. Oh
ya, ia berpindah agama, benar," Dalam kutipan tersebut
mufti itu juga berkata "Ketika kamu kembali pulang,
cek seberapa sering ia bepergian ke Turki. Kamu akan
menemukan rajamu di masa depan ialah seorang Muslim,".
Itu hanyalah beberapa laporan yang mengaitkan Pangeran
Charles dan Islam—dan sering digaris bawahi oleh
pengarang Ronni L Gordon dan David M Stillman di
Middle East Quarterly pada 1997.

Klaim tersebut bisa jadi dugaan, namun itu bukan tidak
berdasar. Beberapa kali kesempatan dalam kurun tiga
dekade lalu, Charles banyak bicara untuk mendukung
baik Muslim dan Islam. Pada tahun 1989, saat Ayatollah
Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa mati kepada
Salman Rusdi, Charles bereaksi atas dekrit mati itu
dengan mengajukan sisi positif Islam yang menawarkan
kehidupan berbeda pada warga Inggris yang cenderung
memiliki kehidupan spritual kosong.

Lalu pada tahun 1993, saat berpidato di Universitas
Oxford, ia berkata "Penghakiman kita terhadap Islam
telah didistorsi secara menjijikan akibat norma
ekstrem. Kebenaran sesungguhnya, padahal sangat
berbeda dan lebih kompleks. Pemahaman saya, hal-hal
ekstrem seperti potong tangan, sangat jarang
dipraktekkan. Prinsip panduan dan spirit dalam Islam
yang diambil langsung dari Al Qur'an ialah
kebersamaan, kesederajatan, dan kasih sayang. Islam
dapat mengajari kita cara memahami dan hidup damai di
dunia. Hal yang miskin dimiliki Kristen karena telah
menghilang,"

Kemudian di tahun 1994, melalui dokumentasi TVRI,
Pangeran Charles mendeklarasikan dirinya sebagai
"Defender of Faith" ketimbang "Defender of the Faith".
Pernyataan ini bahkan sempat membuat John Major,
perdana menteri waktu itu berkomentar "Sedikit aneh
jika Pangeran Charles menjadi Pembela atas keyakinan
tertentu sedangkan ia tidak masuk didalamnya,"

Tak berhenti di sana, dalam pidato di Pusat Konferensi
Bangsa Asing pada 13 Desember 1996, ia menganjurkan
pendidikan dan filosofi Islam untuk membantu pemuda
Inggris menciptakan sudut pandang lebih sehat tentang
dunia. "Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari
dunia Islam. Dimanapun orang di penjuru dunia ingin
belajar tentang Inggris. Namun di Barat, sebagai
gantinya, kita perlu diajari pendidik Islam bagaimana
belajar dengan hati sebagaimana dengan kepala,"
ujarnya.

Bahkan dalam pidato yang diberi judul A Sense of the
Sacred: Building Bridges Between Islam and the West,
Pangeran Charles tak segan mengutip beberapa frase
dalam Al Qur'an dan juga Nabi Muhammad. Ia tidak
terlihat bermasalah mengambil referensi dari dua
sumber tersebut.

Pada tahun 1997, surat kabar Daily Mail di London,
melaporkan jika ia telah membentuk panel terdiri 12
"orang bijak"—fakta asli ialah 11 lelaki dan satu
perempuan—untuk menasehatinya tentang budaya dan agama
Islam. Sesudah itu, tidak ada badan lagi yang
didirikan untuk menasehati ia dari agama lain di masa
depan.

Ia juga menjadi wakil kepala donatur utama di Pusat
Studi Islam, Universitas Oxford. Pusat itu didirikan
dari sumbangan Arab Saudi sebesar 33 juta dolar dengan
tujuan menempatkan Islam di jantung sistem pendidikan
di Inggris.

Seperti tak ingin berhenti, di tahun 2003 Prince
Charles giliran terbang ke Amerika Serikat (AS) . Misi
kunjungan delapan hari tersebut adalah untuk membujuk
Presiden AS, George W. Bush dan warga Amerika tentang
kebaikan Islam. Ia memberikan suara perhatian
pribadinya kepada Bush, atas pendekatan konfrontasi
Amerika terhada negara-negara Muslim dan kegagaln
mereka mengapresiasi kekuatan Islam. Ia bahkan
menganggap AS sangat intoleran terhadap keberagamaan.

Semua pidato yang pernah ia sampaikan kini disimpan
dalam salah satu situs resmi kerajaan di internet
yakni www.princeofwales. gov.uk. Apakah benar ia
berpindah agama di Turki, mungkin tak seorang pun akan
tahu. Bisa jadi karena alasan tak ingin menyerahkan
hak tahta Kerajaan Inggris, Charles pun membuat
selubung total.

Terlepas dari berpindah Islam atau tidak—yang tentu
akan disangkal kuat oleh juru bicara Istana
Buckingham—ia telah menjadi figur kuat di kalangan
Timur Tengah dan negara-negara Islam.

Negara-negara di Arab mengapresiasi Charles sebagai
sahabat tulus dan jujur bagi dunia Islam. Akademisi
Inggris, John Casey dari Universitas Cambridge
mengatakan status pahlawan Pangeran Wales bagi dunia
Arab bersifat permanen dan tidak ada figur Barat yang
mendapat bentuk penghormatan semacam itu.

Toh ada jua pihak yang akhirnya diuntungkan oleh sikap
Pangeran Charles. Beberapa pihak bahkan meyakini jika
Kantor Asing Inggris menangkap popularitas Charles dan
memanfaatkan sebagai titik temu dari kepentingan
bisnis Inggris di negara Muslim. Dalam harian
Telegraph, John Casey berkomentar, "Fenomena Charles
of Arabia berada di sini, karena itu membantu menjalin
hubungan komersial Inggris dengan negara Muslim../it



Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Only on Yahoo!

Star Wars galaxy

Create a profile

and meet fans.

Yahoo! Search

Start Searching

Find everything

you're looking for.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

.

__,_._,___

No comments: