PBS yang penuh kebencian akan tayang di televisi.. kita tidak boleh tinggal diam!!
Assalamualaikum...
Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) yang terus menuai protes dan kritik akan tayang di SCTV pada Hari Senin 21 September 2009 Pukul 20.00 WIB. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu dinilai sejumlah kalangan telah menyudutkan umat Islam. Film itu telah menggambarkan Islam sebagai agama tak sempurna dan mendiskreditkan pesantren. Sineas senior di Tanah Air, Deddy Mizwar, menilai, cerita yang disajikan dalam film itu sangat menyudutkan Islam. Deddy menyebutkan, fikih-fikih Islam yang dihadirkan dalam Perempuan Berkalung Sorban cenderung tak jelas serta memiliki penafsiran sepihak saja. ''Sehingga, bisa menyudutkan pihak lain, terutama dari kalangan Islam Salafiah. Seharusnya dalam mengkritisi Islam dengan kearifan sehingga tidak menimbulkan mudharat,'' kata pemeran Nagabonar ini saat berbincang kepada Republika melalui saluran telepon di Jakarta. Deddy melontarkan kritik keras itu setelah menyaksikan film yang dibintangi Revalina S Temat itu. Aktor gaek yang juga menjabat ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) itu menegaskan, secara umum film itu sangat menyakitkannya. Ia menyesalkan film itu bisa lolos sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF). ''Barangkali perwakilan MUI-nya tidak datang,'' sesal Deddy. MUI sendiri merupakan salah satu lembaga yang duduk di LSF. ''Film ini sangat menyakitkan hati umat Islam,'' ungkap Ahmad Maulana, seorang advokat. Ia menilai, film itu mengambarkan Islam sangat tak seimbang. ''Islam digambarkan sebagai agama yang tak sempurna. Ini sungguh sangat melecehkan,'' katanya tegas. Ia mendesak agar pembuat film itu meminta maaf kepada umat Islam. Protes yang sama juga dilontarkan Indra Jaya. Dalam suratnya kepada Republika, Indra menilai film itu sangat menyesatkan. ''Film ini telah membuat kalimat Allah atau hadis hanya untuk diperolok-olok dan menjadi pembenar perilaku yang buruk,'' ujarnya. Film itu dinilainya telah membuat pandangan orang terhadap Islam menjadi jelek. Wartawan Republika yang dua kali menonton film itu dan mendapatkan sejumlah kejanggalan di dalamnya. Dalam film itu digambarkan seorang kiai menyatakan bahwa dalam Islam perempuan dilarang keluar rumah.Sutradara Hanung Bramantyo saat peluncuran perdana menyatakan telah siap 100 persen untuk menghadapi kritik dan protes terhadap film Perempuan Berkalung Sorban. Kejanggalan yang Menyulut Kontroversi * Seolah-olah Islam mengharamkan perempuan keluar rumah, baik untuk bekerja maupun belajar. Padahal, Islam tak melarang perempuan untuk keluar rumah. (Menit ke-16 dan 20). * Orang tua Annisa yang seorang kiai melarang keras Annisa menunggang kuda dengan alasan perempuan tidak pantas menunggang kuda dan hanya laki-laki yang boleh. * Perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, terlihat jelas dalam adegan pemilihan ketua kelas di sekolah Annisa saat duduk di sekolah dasar. Meski dia menang, lalu dianulir. Hal itu dibenarkan kiai. * Kiai sebagai pemimpin pesantren digambarkan materialistis. * Seolah-olah Islam membenarkan tindakan kekerasan terhadap istri dengan mendasarkan pada kitab-kitab kuning. * Ayat-ayat Alquran ditampilkan sebagai pembenaran atas perilaku salah. Sedih melihat bahwa Islam dalam film PBS hanya menjadi simbol yang digambarkan dengan pemakaian jilbab dimana dan kalimat2 "Islami" yang bertaburan tapi tidak selaras dengan proses pembuatannya yang terjadi ihktilat dimana-mana bahkan bersentuhan dengan yang bukan mahromnya. Mudah-mudahan sineas lain bisa belajar dari pengalaman ini sebelum berniat membuat film Islami.
bagi sahabat milis kcb yang eksis mendukung film islami yang sehat dan tak mencemarkan nama baik islam, silahkan layangkan surat protes ke http://www.sctv.co.id/surat_pemirsa.php
Jazakallah.. Wslm
|
No comments:
Post a Comment