Bacaan Inspiratif, dari Notes Facebook seorang Saudari...
"AKU KEPINGIN SETAHUN BULAN PUASA TERUS……"
Kalimat itu tulus diucapkan Ava (9 tahun), adik bungsuku, saat kita lagi nonton TV, kebetulan habis iklan rokok yang menyangkut Idul Fitri.
"ha… pengin puasa terus?" tanyaku, menyelidik alasan apa gerangan hingga ia mau puasa stehun penuh. Kan jarang tuh anak kecil mau puasa. Sebulan puasa aja minta upah harian puasa.
"iya,,jad setahun itu puasa terus" katanya mantap
" Emangnya kenapa, Va?"
"Kan kalo bulan puasa tu enak, dosanya jadi sedikit" Mikir juga ni Anak kecil, belum baligh, udah mikir dosa. Padahal dosanya masih ditanggung bapak-ibunya. Pengen garuk-garuk…
"Oh…gitu ya. Emangnya Ava punya banyak dosa? Kok pengen gitu"
"Ya…setiap manusia kan pasti punya dosa, mbak" hyaah… meh keselak, aku. Luar biase bijaksana ni anak.
"Maksudnya, Ava merasa punya dosa? Emangnya Ava pernah melakkan dosa apa?" Penasaran ni,,,dosa versi anak belum baligh tu apa ya?
"Suka bohong…"
"Bohong apaan?"
"Suka bohong kalau main PS. Aku suka pergi ke PS, tapi kalau ditanyaain habis main sepeda. Emang si, aku main PS dulu. Trus pulang, ambil sepeda, main bentar, pulang lagi."
"Oalah.. kalau kamu biasanya habis main sepeda tu, ternyata habis PS-an tho?"
"iya. Tapi kalau ibu nebak aku main PS dan bener, ya aku ngaku aja sih."
"Yee… bukan bulan puasa kita juga tetep gak boleh bohong atuh, Va"
-----------=
Yaa Rabb….ini adik bontotku,,,luar biasa sekali T_T
Dia rindu bulan ramadhan, sampai-sampai penginnya setahun puasa terus, bulan ramadhan terus, biar dosanya dikit. Biar ga bohong.
Bohongnya yang karena main PS dan menimbulkan dosa, dia tahu benar. Benar-benar dipikirkan hingga ia tak inginkan dosa itu memenuhi amalnya.
Aku??
Rasanya aku tidak berpikir sampai sana. Rasanya tidak sesedih dia dan tidak semerindu dia kepada Ramadhan. Padahal dosaku…jauuuuhhhhh lebih banyak. Mulai dari penyakit hati yang hanya Allah yang tahu, Allah dan aku yang tahu, sampai akhlaq gak syar'i yang orang lain tahu.
Ke mana aku selama ini? Apa yang kupikirkan selama ini jika bukan hari akhirku? Apakah dunia telah menggelapkan mata hatiku? Apakah dunia menjadi lebih penting daripada hari akhirmu? Mengapa aku tak menyibukkan diri untuk menutup dosa-dosaku? Lalu, selama ini apa yang membuatku sibuk? Telah sibukkah aku dengan pujian dn prestise dunia?
Terimakasih ya Allah, dari Ava aku bisa belajar. Dari Ava, aku bisa kembali rindu dengan Ramadhan. Dari Ava, aku ingat tujuan akhirku, bisa meluruskan lagi niatku, sadar bahwa mesti evaluasi dan mikir gimana caranya biar dosaku bisa terbayar dan gak nambah2 lagi.
Ya muqollibal quluub, tsabbit quluubuna `aladdiinik
Jagalah hati kami agar tegar di Jalan-Mu
Untuk Ava, jazakumullah khairan katsiira…semoga kau jadi ikhwan sholeh, pejuang da'wah, dan hatimu tetap sebersih salju, Adikku….
Rabbanaa hablanaa mi azwajinaa qurrata a'yun……
Kebumen, 8 Syawal 1430 H/ 28 September 2009
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment