CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, September 29, 2009

[kcb-milis] Keterbukaan dan Ketulusan Hati

 


Keterbukaan dan Ketulusan Hati

 

 

Rasulullah saw. mendidik para sahabatnya agar memiliki ketulusan hati dan sikap terbuka, tidak banyak berkelit atau menutup-nutupi diri agar tampak baik, tidak munafik juga tidak sarat dusta, namun benar-benar tampil terbuka dengan hati yang tulus.

Konon, anak-anak padang pasir terbiasa hidup dengan keterbukaan.

 

Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah seraya berkata, "Celaka diriku, wahai Rasulullah!"

 

"Apa yang membuatmu celaka?" tanya Rasulullah.

 

"Aku bersebadan dengan istriku, padahal aku berpuasa (di Bulan Ramadhan)."

 

"Kamu harus memerdekakan seorang hamba sahaya!"

 

"Aku tidak punya apapun kecuali diriku sendiri." Jawab laki-laki itu dengan tulus dan terbuka.

 

"Kalau begitu, berpuasalah dua bulan berturut-turut !"

 

"Kalau hanya sehari saja aku tidak mampu menahan hasratku terhadap istriku, lantas bagaimana mungkin aku bisa menahan (berpuasa) selama dua bulan berturut-turut?"

 

"Jika begitu, beri makan enam puluh orang miskin !"

 

"Adakah orang yang lebih miskin dariku."

 

"Duduklah !" kata Rasulullah seraya beranjak dari tempat duduknya. Kemudian beliau kembali kepada laki-laki itu dengan membawa satu tandan kurma, "Ambillah kurma ini, dan bagikan kepada para fakir miskin di Madinah!"

 

"Adakah orang yang lebih miskin dari padaku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada satu orang pun di setiap pelosok Madinah yang lebih miskin dariku."

 

"Jika begitu, ambillah (kurma ini) dan berikan kepada istrimu!"

 

Perhatikan, bukankah ini keterbukaan dan ketulusan jiwa yang tanpa dibuat-buat?

Rasulullah saw. sungguh telah mendidik para sahabatnya untuk berkata sesuai dengan apa yang ada di hati mereka, dan beliau memastikan orang yang berbeda ucapannya dengan perbuatannya sebagai orang munafik.

 

 "Mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya." (Al-Fath [48] : 11)

 

Adapun orang Mukmin, hati dan lidahnya selalu seiring sejalan.

 

Seorang pemuda menghadap kepada Rasulullah saw. dan beliau berkata kepadanya; "Masuklah ke dalam Agama Islam!"

 

"Aku mau masuk Islam wahai Rasulullah, namun aku ingin meminta satu syarat…" pemuda itu menjawab dengan terus terang.

 

"Apa syarat itu?" tanya Nabi.

 

"Izinkan aku berzina, karena aku tidak mampu menahan gelora ini."

 

Para sahabat yang mendengarnya hampir saja menghajar pemuda ini, namun Nabi mengatakan, "Biarkan ia berbicara!"

 

Seraya meletakkan tangannya yang mulia dan penuh kasih sayang itu di atas dada si pemuda, beliau berkata, "Apakah engkau rela jika hal yang sedemikian itu menimpa pada ibumu?"

 

"Tidak!" jawab pemuda itu.

 

"Apakah engkau rela jika jika hal yang sedemikian itu terjadi pada saudara perempuanmu?"

 

"Tidak!"

 

"Apakah engkau rela jika hal yang sedemikian itu anak perempuanmu?"

 

"Tidak!"

 

"Lalu kenapa engkau rela hal yang tidak engkau sukai itu menimpa orang lain?"

 

Pemuda itupun berkata, "Aku bersaksi, sesungguhnya engkau benar-benar utusan Allah. Aku ingin bertaubat kepada Allah, , termasuk dari perbuatan zina."

 

Inilah pembinaan yang luar biasa, juga pelajaran yang mengagumkan lagi indah yang pernah diajarkan Rasulullah saw. kepada kita.

 



Dikutip dari buku: 5 konsep Dasar dalam Pendidikan









--
visit www.sigitwahyu.net
ilmu dan hikmah
balancing mind and soul







































__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments: