CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday, June 25, 2009

[kcb-milis] HADITS-HADITS PALSU BULAN RAJAB



Ini dari Milist Tetangga, Hanya untuk mengingatkan
Kepada Kaum Muslimin dan Muslimat, bagus untuk didokumentasikan

Assalamu'alaikum wr.wb

Hari ini Sabtu, 7 Austus 2005 kita memasuki bulan Rajab. Bagi Bapak/Ibu yang suka menjalankan amalan-amalan tertentu di bulan Rajab (puasa dan shalat tertentu), sukalah kiranya membaca makalah terlampir yang menerangkan bahwa amalan-amalan tertentu yang hanya dilakukan di bulan Rajab ternyata berdasarkan hadits-hadits palsu dan hadits lemah.

Sebagaimana kita ketahui, amalan-amalan ibadah yang tidak berdasar tuntunan atau perintah Rasulullah saw akan tertolak sebagaimana disabdakan Rasulullah saw : "Barangsiapa melakukan / mengada-adakan amal perbuatan yang tidak ada perintah dari kami, maka (amal perbuatan tersebut) tertolak." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah, lafal hadits dari Muslim). Dan sabda yang lain : "…..maka kalian harus berpegang teguh pada Sunnahku dan Sunnah para Khalifah yang terpimpin lagi mendapat petunjuk (maksudnya Khalifah yang 4), gigitlah ia dengan gigi geraham (maksudnya pegang erat-erat) dan jauhkanlah diri kalian dari perkara-perkara yang baru (amalan-amalan yang tidak ada perintah Nabi) karena sesungguhnya perkara-perkara yang baru itu sesat, setiap kesesatan tempatnya di neraka." (HR Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Jika dikatakan oleh ulama hadits bahwa suatu hadits itu "lemah" apalagi palsu, artinya, sabda di dalam hadits tersebut sangat diragukan merupakan sabda/perintah dari Rasulullah. Jadi apa yang terkandung di dalam hadits tersebut jangan dimalkan agar kita tidak termasuk dalam orang yang "mengamalkan perkara-perkara yang baru". Wallahua'lam. Jika anda tidak sependapat dengan isi makalah tersebut ya silahkan saja, saya hanya bermaksud amar ma'ruf nahi munkar.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Ngudihadi

————————————————–

Hadits-Hadits Palsu Tentang Keutamaan Bulan Rajab
Terjemahan dari Kitab : Al Fawaaid Al Majmu`ah di Al Ahadiits Al Maudhu`ah
Karya : Syaikul Islam Muhammad Bin `Ali As Syaukaniy (Wafat : 1250 H)
Diterjemahkan oleh Abu Al Mundzir As Salafiy.

1. "Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban bulan Saya
(Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam), sedangkan Ramadhan bulan ummat Saya. Barang siapa berpuasa di bulan Rajab dua hari, baginya pahala dua kali lipat, timbangan setiap lipatan itu sama dengan gunung gunung yang ada di dunia, kemudian disebutkan pahala bagi orang yang berpuasa empat hari, enam hari, tujuah hari, delapan hari, dan seterusnya, sampai disebutkan ganjaran bagi orang berpuasa lima belas hari.

Hadits ini "Maudhu`" (Palsu). Dalam sanad hadits ini ada yang bernama Abu Bakar bin Al Hasan An Naqqaasy, dia perawi yang dituduh pendusta, Al Kasaaiy- rawi yang tidak dikenal (Majhul). Hadits ini juga diriwayatkan oleh pengarang Allaalaiy dari jalan Abi Sa`id Al Khudriy dengan sanad yang sama, juga Ibnu Al Jauziy nukilan dari kitab Allaalaiy.

2. "Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, sama nilainya dia berpuasa sebulan penuh, barang siapa berpuasa tujuh hari Allah Subhana wa Ta`ala akan menutupkan baginya tujuh pintu neraka, barang siapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab Allah Ta`ala akan membukakan baginya delapan pintu sorga, siapapun yang berpuasa setengah dari bulan Rajab itu Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah sekali."

Diterangkan di dalam kitab Allaalaiy setelah pengarangnya meriwayatkannya dari Abaan kemudian dari Anas secara Marfu` : Hadits ini tidak Shohih, sebab Abaan adalah perawi yang ditinggalkan, sedangkan `Amru bin Al Azhar pemalsu hadits, kemudian dia jelaskan : Dike-luarkan juga oleh Abu As Syaikh dari jalan Ibnu `Ulwaan dari Abaan, adapaun Ibnu `Ulwaan pemalsu hadits.

3. "Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang mulia. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan tersebut berarti sama nilainya dia berpuasa seribu tahun-dan seterusnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Syaahin dari `Ali secara Marfu`. Dan dijelaskan dalam kitab Allaalaiy : Hadits ini tidak Shohih, sedangkan Haruun bin `Antarah selalu meriwayatkan hadits-hadits yang munkar.

4. "Barang siapa yang berpuasa di bulan Rajab satu hari sama nilainya dia berpuasa sebu-lan penuh dan seterusnya".

Diriwayatkan oleh Al Khathiib dari jalan Abi Dzarr Marfu`. Di sanadnya ada perawi : Al Furaat bin As Saaib, dia ini perawi yang ditinggalkan.

Berkata Al Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya "Al Amaaliy" : sepakat diriwayatkan hadist ini dari jalan Al Furaat bin As Saaib- dia ini lemah- Rusydiin bin Sa`ad, dan Al Hakim bin Marwaan, kedua perawi ini lemah juga.

Sesungguhnya Al Baihaqiy juga meriwayatkan hadits ini di kitabnya :
"Syu`abul Iman" dari hadits Anas, yang artinya :
"Siapapun yang berpuasa satu hari di bulan Rajab sama nilainya dia berpuasa satu tahun." Di menyebutkan hadits yang sangat panjang, akan tetapi di sanad hadits ini juga ada perawi ; `Abdul Ghafuur Abu As Shobaah Al Anshoriy, dia ini perawi yang ditinggalkan. Berkata Ibnu Hibbaan : "Dia ini termasuk orang orang yang memalsukan hadits".

5. "Barang siapa yang menghidupkan satu malam bulan Rajab dan berpuasa di siang hari-nya, Allah Ta`ala akan memberinya makanan dari buah buahan sorga- dan seterusnya."

Diriwayatkan dalam kitab Allaalaiy dari jalan Al Husain bin `Ali Marfu`: Berkata pengarang kitab : Hadits ini Maudhu` (palsu).

6. "Perbanyaklah Istighfar di bulan Rajab. Sesungguhnya Allah Ta`ala membebaskan hamba hambanya setiap sa`at di bulan itu, dan Sesungguhnya Allah Ta`ala mempunyai kota kota di Jannah-Nya yang tidak akan dimasuki kecuali oleh orang yang berpuasa di bulan itu.

Dikatakan dalam "Adz dzail" : Dalam sanadnya ada rawi namanya Al Ashbagh : Tidak bisa dipercaya.

7. "Di bulan Rajab ada satu hari dan satu malam, siapapun yang berpuasa di hari itu, dan mendirikan malamnya. Maka sama nilainya dengan orang yang berpuasa seratus tahun dst.

Dikatakan dalam "Adz dzail" : Di dalam sanadnya ada nama rawi Hayyaj, dia adalah rawi yang ditinggalkan.

Dan demikian disebutkan tentang : "Berpuasa satu hari atau dua hari di bulan itu."

Disebutkan juga dalam "Adz dzail : Sanad hadits ini penuh dengan kegelapan sebahagian atas sebahagian lainnya, di dalam sanadnya ada perawi perawi yang pendusta : Dan demikian diri-wayatkan : "Bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam berkhutbah pada hari jum`at sepekan sebelum bulan Rajab. Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam berkata : "Hai sekalian manu-sia! Sesungguhnya akan datang kepada kalian satu bulan yang mulia. Rajab bulan adalah bu-lan Allah yang Mulian, dilipat gandakan kebaikan di dalamnya, do`a-do`a dikabulkan, kesusa-han kesusahan akan di hilangkan." Ini adalah Hadist yang Munkar.

Dan dalam hadits yang lain : "Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, dan mendirikan satu malam dari malam malamnya, maka Allah Tabaraka wa Ta`ala akan membangkitkannya dalam keadaan aman nanti di hari Kiamat- dan seterusnya."

Di dalam sanad hadits ini : Kadzaabun (para perawi pendusta).

Demikian juga hadits : "Barang siapa yang menghidupkan satu malam di bulan Rajab, dan berpuasa disiang harinya: Allah akan memberikan makanan buatnya buah buahan dari Sorga- dan seterusnya."

Di dalam sanadnya : Para perawi pembohong/pemalsu hadits.

Demikian juga hadits : "Rajab bulan Allah yang Mulia, dimana Allah mengkhususkan bulan itu buat diri-Nya. Maka barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan itu dengan penuh keimanan dan mengharapkan Ridho Allah, dia akan dimasukan ke dalam Jannah Allah Ta`ala- dan seterusnya."

Di dalam sanadnya : Para perawi yang ditinggalkan.

Demikian juga hadits : "Rajab bulan Allah, Sya`ban bulan Saya (Rasulullahu Shollallahu `alaihi wa Sallam, Ramadhan bulan ummat Saya." Demikian juga hadits : "Keutamaan bulan Rajab di atas bulan bulan lainnya ialah : seperti keutamaan Al Quran atas seluruh perkataan perkataan lainnya- dan seterusnya."

Berkata Al Imam Ibnu Hajar : Hadits ini Palsu.

Berkata `Ali bin Ibraahim Al `Atthor dalam satu risalahnya :
"Sesungguhnya apa apa yang diriwayatkan tentang keutamaan tentang puasa di bulan Rajab, seluruhnya Palsu dan Lemah yang tidak ada ashol sama sekali. Berkata dia : "`Abdullah Al Anshoriy tidak pernah puasa di bulan Rajab, dan dia melarangnya, kemudian berkata : "Tidak ada yang shohih dari Nabi Muhammad Shollallahu `alaihi wa Sallam satupun hadist mengenai keutamaan bulan Rajab." Kemudian dia berkata : Dan demikian juga : "Tentang amalan amalan yang dikerjakan pada bulan ini : Seperti mengeluarkan Zakat di dalam bulan Rajab tidak di bulan lainnya." Ini tidak ada ashol sama sekali.

Dan demikian juga, "dimana penduduk Makkah memperbanyak `Umrah di bulan ini tidak seperti bulan lainnya." Ini tidak ada asal sama sekali sepanjang pengetahuan saya. Dia berkata : "Diantara yang diada-adakan oleh orang yang `awwam ialah : "Berpuasa di awal kamis di bulan Rajab," yang keseluruhannya ini adalah : Bid`ah.

Dan diantara yang mereka ada adakan juga di bulan Rajab dan Sya`ban ialah : "Mereka memperbanyak ketho`atan kepada Allah melebihi dari bulan bulan lainnya."

Adapun yang diriwayatkan tentang : "Bahwa Allah Ta`ala memerintahkanNabi Nuh `Alaihi wa Sallam untuk membuat kapalnya di bulan Rajab ini, serta diperintahkan kamu Mu`minin yang bersama dia untuk berpuasa di bulan ini." Ini Hadits Maudhu` (Palsu).

Bid`ah-bid`ah yang menyebar di bulan Rajab antara lain :

Sholat Ar-Raghaaib.
Sholat Ar Raghaaib ini diamalkan disetiap awal jum`at di bulan Rajab.

Ketahuilah semoga Allah Tabaraka wa Ta`ala merahmatimu- bahwa mengagungkan hari ini, malam ini sesungguhnya diadakan ke dalam Din Islam ini setelah abad ke empat Hijriyah. Lihat literatur berikut ini tentang bid`ahnya sholat Raghaib :

1. "Iqtida` As Shiratul Mustaqim" : hal.283. Dan "Tulisan Ilmiyah diantara dua orang Imam ; Al `Izz bin `Abdus Salam dan Ibnu As Sholah sekitar Sholat Raghaaib."
2. "Al Ba`itsu `Ala Inkari Al Bida` wa Al Hawaadist" : hal. 39 dan seterusnya.
3. "Al Madkhal" oleh Ibnu Al Haaj : 1/293.
4. "As Sunan wal Mubtadi`aat" : hal. 140.
5. "Tabyiinul `Ujab bima warada fi Fadhli Rajab" : hal. 47.
6. "Fataawa An Nawawiy" : hal. 26.
7. "Majmu` Al Fataawa oleh Ibnu Taimiyah" : 2/2.
8. "Al Maudhuu`aat" : 2/124.
9. "Allaalaaiy Al mashnu`ah" : 2/57.
10. "Tanzihus Syari`ah" : 2/92.
11. "Al Mughni `anil Hifdzi wal Kitab" : hall. 297- serta bantahannya : Jannatul Murtaab.
12. "Safarus Sa`adah" : hal. 150.

Sepakat `Ulama tentang hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai keutamaan bulan Rajab adalah palsu, sesungguhnya telah diterangkan oleh sekelompok Al Muhaditsin tentang palsunya hadits sholat Ar Raghaaib diantara mereka ialah : Al Haafidz Ibnu hajar, Adz Dzahabiy, Al `Iraaqiy, Ibnu Al Jauziy, Ibnu Taimiyah, An Nawawiy dan As Sayuthiy dan selain dari mereka.

Kandungan dari hadits-hadits yang palsu itu ialah mengenai keutamaan berpuasa pada hari itu, mendirikan malamnya, dinamakan "sholat Ar Raghaaib," para ahli Tahqiiq dikalangan ahli ilmu telah melarang mengkhususkan hari tersebut untuk berpuasa, atau mendirikan malamnya melaksanakan sholat dengan cara yang bid`ah ini, demikian juga pengagungan hari tersebut dengan cara membuat makanan makanan yang enak-enak, mengishtiharkan bentuk bentuk yang indah indah dan selain yang demikian, dengan tujuan bahwa hari ini lebih utama dari hari hari yang lainnya.

Sholat Ummu Daawud dipertengahan bulan Rajab.

Demikian juga hari terakhir dipertengahan bulan Rajab, dilaksanakan sholat yang dinamakan sholat "Ummu Daawud" ini juga tidak ada asholnya sama sekali. "Iqtidaus Shiraatul Mustaqim" : hal. 293.

Berkata Al Imam Al hafidz Abu Al Khatthaab : "Adapun sholat Ar Raghaaib, yang dituduh sebagai pemalsu hadits ini ialah : `Ali bin `Abdullah bin jahdham, dia memalsukan hadits ini dengan menampilkan rawi-rawi yang tidak dikenal, tidak terdapat diseluruh kitab."

Pembahasan Abu Al Khatthaab ini terdapat dalam : "Al Baa`its `Ala Inkaril Bida` wal Ahadist" : hal. 40.

Abul Hasan : `Ali bin `Abdullah bin Al Hasan bin Jahdham, As Shufiy, pengarang kitab : "Bahjatul Asraar fit Tashauf".
Berkata Abul Fadhal bin Khairuun : Dia pendusta.
Berkata selainnya : Dia dituduh sebagai pemalsu hadits sholat Ar Raghaaib.

Lihat terjemahannya dalam : "Al `Ibir fi Khabar min Ghubar." : (3/116), "Al Mizan" : (3/142), "Al Lisaan" : (4/238), "Maraatul Jinaan" (3/28), "Al Muntadzim" : (8/14), "Al `Aqduts Tsamiin" : (6/179).

Asal daripada sholat ini sebagaimana diceritakan oleh : At Thurthuusyiy dalam "kitabnya" : "Telah mengkhabarkan kepada saya Abu Muhammad Al Maqdisiy, berkata Abu Syaamah dalam "Al Baa`its" : hal. 33 : "Saya berkata : Abu Muhammad ini perkiraan saya adalah `Abdul
`Azizbin Ahmad bin `Abdu `Umar bin Ibraahim Al Maqdisiy, telah meriwayatkan darinya Makkiy bin `Abdus Salam Ar Rumailiy As Syahiid, disifatkan dia sebagai As Syaikh yang dipercaya, Allahu A`lam." Berkata dia:tidak pernah sama sekali dikalangan kami di Baitul Maqdis ini diamalkan sholat Ar Raghaaib, yaitu sholat yang dilaksanakan di bulan Rajab dan Sya`ban.

Inilah bid`ah yang pertama kali muncul di sisi kami pada tahun 448 H, dimana ketika itu datang ke tempat kami di Baitil Maqdis seorang laki laki dari Naabilis dikenal dengan nama Ibnu Abil Hamraa`, suaranya sangat bagus sekali dalam membaca Al Quran, pada malam pertengahan (malam keenam belas) di bulan Sya`ban dia mendirikan sholat di Al Masjidil Aqsha dan sholat di belakangnya satu orang, lalu bergabung dengan orang ketiga dan keempat, tidaklah dia menamatkan bacaan Al Quran kecuali telah sholat bersamanya jama`ah yang banyak sekali, kemudian pada tahun selanjutnya, banyak sekali manusia sholat bersamanya, setelah itu menyebarlah di sekitar Al Masjidil Aqsha sholat tersebut, terus menyebar dan masuk ke rumah rumah manusia lainnya, kemudian tetaplah pada zaman itu dimalkan sholat tersebut yang seolah olah sudah menjadi satu sunnah di kalangan masyarakat sampai pada hari kita ini.

Dikatakan kepada laki laki yang pertama kali mengada adakan sholat itu setelah dia meninggalkannya, sesungguhnya kami melihat kamu mendirikan sholat ini dengan jama`ah. Dia menjawab dengan mudah : "Saya akan minta ampun kepada Allah Ta`ala."

Kemudian berkata Abu Syaamah : "Adapun sholat Rajab, tidak muncul di sisi kami di Baitul Maqdis kecuali setelah tahun 480 H, kami tidak pernah melihat dan mendengarnya sebelum ini." (Al Baa`itsu : hal. 32-33).

Fatwa Ibnu As Sholaah tentang sholat Ar Raghaaib, Malam Nishfu Sya`ban Dan Sholat Al -Alfiah.

Sesungguhnya As Syaikh Taqiyuddin Ibnu As Sholaah rahimahullah Ta`ala pernah dimintai fatwa tentang hal ini, lalu beliau menjawab : "Adapun tentang sholat yang dikenal dengan sholat Ar Raghaaib adalah bid`ah, hadits yang diriwayatkan tentangnya adalah palsu, dan tidaklah sholat ini dikenal kecuali setelah tahun 400 H, tidak ada keutamaan malamnya dari malam-malam yang lainnya,

Lihat Hadist-hadist ini dalam kitab yang disebutkan di atas hal.
100-101, dan hal. 439-440.



--- On Thu, 6/25/09, Annisah Zahrah <annisah_zahrah@yahoo.com> wrote:

From: Annisah Zahrah <annisah_zahrah@yahoo.com>
Subject: [kcb-milis] Fw: AMALAN BULAN RAJAB
To: kcb-milis@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 25, 2009, 9:54 AM



--- On Thu, 6/18/09, Ainul Pediatrik <ainul.pediatrik@ yahoo.com> wrote:

From: Ainul Pediatrik <ainul.pediatrik@ yahoo.com>
Subject: AMALAN BULAN RAJAB
To: "adk" <an_nahl69@yahoogrou ps.com>
Cc: "Maemunah 2006" <Mae_sstt@yahoo. com>, "apri" <aprianti_tz@ yahoo.com>, "mario arfan" <marioarfan@yahoo. com>, "Asna Damayanti" <asna_dy@yahoo. com>, "dede fitriani" <dedefitriani@ yahoo.com>, "Lis" <elestiani@yahoo. com>, "Arie Wibowo" <brigset_12@yahoo. com>, "Annisah zahrah" <annisah_zahrah@ yahoo.com>, "Suwardi Ardi" <suwardi7423@ yahoo.co. id>, "Qq" <hida_cbs@yahoo. com>, "Romdon" <ceria33@yahoo. com>, "Soraya" <aya_shindou@ yahoo.com>
Date: Thursday, June 18, 2009, 6:00 PM

Assalamu'alaikum wr.wb

 

 

Amalan Bulan Rajab

Oleh Muhammad ESA

            Rasulullah Saww bersabda: "Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tidak ada bulan yang menandingi kemuliaan dan keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orang kafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari di dalamnya wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murkanya, dan diselamatkan dari semua pintu neraka."

            Berdasarkan hadits tersebut, Rajab merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah. Sebab di bulan Rajab berperangpun diharamkan guna memberi kesempatan kepada umat Islam agar leluasa melaksanakan ibadah (amalan). Amalan di bulan Rajab ada yang bersifat khusus dan bersifat umum.

 

Amalan dan doa yang bersifat khusus

Amalan dan doa bersifat khusus adalah amalan yang dilakukan pada malam atau hari tertentu di bulan Rajab di antaranya:

1.      Membaca doa berikut pada malam pertama, khususnya ketika melihat bulan tanggal 1 Rajab sbb:

 

اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ، واَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَحِفْظِ اللِّسَانِ، وَغَضِّ الْبَصَرِ، وَلاَ تَجْعَلْ حَظَّـنَا مِنْهُ الْجُوعَ وَالْعَطَشَ .

 

Allâhumma barik lana fi Rajab wa sya'ban, wa ballighnâ syahra Ramadhan, wa a'innâ 'alâsh shiyâmi wal qiyâmi wa hifzhil lisân, wa ghadhdhal bashari, wa lâ taj'al hazhzhnâ minhul jû'a wal 'athasy.

(Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, sampaikan kami pada bulan Ramadhan. Bantulah kami untuk melakukan puasa, qiyamul layl, menjaga lisan dan menjaga pandangan, dan jangan jadikan puasa kami hanya lapar dan dahaga..)

 

2.   Amalan malam Nisyfu Rajab sbb:

a.       Mandi sunnah

b.      Menghidupkan malam nisyfu Rajab dengan ibadah.

c.       Ziarah kepada Rasulullah Saww.

d.      Shalat sunnah enam rakaat, salam setiap dua rakaat.

e.       Shalat tiga puluh rakaat, salam setiap dua rakaat.. Setiap rakaat sesudah membaca surat al-Fatihah dilanjutkan membaca surat Al-Ikhlash (10 kali). Shalat ini memiliki keutamaan yang sangat besar..

f..        Shalat dua belas rakaat, salam setiap dua rakaat. Setiap rakaat sesudah membaca surat al-Fatihah dilanjutkan membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq, an-Nas dan al-Qadar (4 kali), lalu membaca:

 

اَللهُ اَللهُ رَبّي لا اُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً، وَلاَ اَتَّخِذُ مِنْ دُونِه وَلِيّاً،

Allâhu Allâhu Rabbî lâ usyriku bihi syay-â, wa lâ attakhidzu min dûnihi waliyyâ.

(Allah, Allah Tuhanku, aku tidak mensekutukan sesuatu dengan-Nya, dan aku tidak menjadikan kekasih dan pemimpin selain-Nya).

Kemudian mohonlah kepada Allah apa yang diinginkan, insya Allah diijabah. Amin Ya Rabbal 'alamin..

 

3.      Amalan malam Raghaib

      Malam Raghaib yaitu malam Jum'at pertama bulan Rajab, amalan yang dilaksanakan sbb:

a.       Berpuasa pada hari Kamis pertama bulan Rajab.

b.      Melakukan shalat dua belas rakaat antara Maghrib dan Isya', setiap dua rakaat salam. Setiap rakaat sesudah membaca surat al-Fatihah dilanjutkan membaca surat Al-Qadar (3 kali) dan surat Al-Ikhlash (12 kali). Setelah selesai melakukan shalat membaca 70 kali:

 

اللهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آله

Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin an-nabiyyil ummiy wa 'alâ âlihi

(Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad nabi yang ummi dan kepada keluarganya. )

Kemudian sujud dan membaca:

 

سبوح قدوس رب الملائكة والروح

Subbûhun Quddûsun Rabbul malâikati war-rûh.

(Maha Suci dan Maha Quddus Tuhannya malaikat dan Ar-Ruh)

Kemudian duduk kembali dan membaca 70 kali:

 

رب اغفر وارحم وتجاوز عما تعلم انك انت العلي الأعظم

Rabbighfir warham wa tajâwaz 'ammâ ta'lamu innaka Antal 'Aliyyul 'A'zham

(Tuhanku, ampuni daku, sayangi daku, dan hapuskan dosaku yang telah Engkau ketahui, sesungguhnya Engkau Maha Tinggi dan Maha Agung.)

 Kemudian sujud kembali dan membaca 70 kali:

سبوح قدوس رب الملائكة والروح

Subbûhun Quddûsun Rabbul malâikati war-rûh.

(Maha Suci dan Maha Quddus Tuhannya malaikat dan Ar-Ruh)

Kemudian tetap dalam kondidi sujud mohonlah hajat Anda kepada Allah swt, insya Allah dipenuhi oleh-Nya. Amin Ya Rabbal 'alamin.

 

Rasulullah saw bersabda: "Tidak ada seorang pun yang berpuasa pada hari Kami pertama bulan Rajab, kemudian melakukan shalat dua belas rakaat antara Maghrib dan Isya'. Kemudian shalat membaca shalawat kepadaku 70 kali, kemudian sujud dan membaca: Subbûhun Quddûsun Rabbul malâikati war-rûh. Kemudian duduk kembali dan membaca 70 kali: Rabbighfir warham wa tajâwaz 'ammâ ta'lamu innaka Antal 'Aliyyul 'A'zham. Kemudian sujud kembali dan membaca sebagaimana bacaan yang pertama, kemudian memohon hajatnya kepada Allah dalam sujud, niscaya hajat ditunaikan oleh-Nya."

 

Amalan dan doa yang bersifat umum

Amalan dan doa bersifat umum yang diajarkan oleh Rasulullah Saww di bulan Rajab di antaranya:

1.      Memperbanyak membaca istighfar: Astaghfirullaha wa atubu ilayh.

2.      Dalam suatu riwayat disebutkan: "Barangsiapa yang tidak mampu berpuasa, maka hendaknya membaca tasbih 100 kali setiap hari, agar memperoleh pahala puasa di dalamnya. Tasbihnya sebagai berikut:

 

سُبْحَانَ الاِْلهِ الْجَليلِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلاّ لَهُ، سُبْحَانَ  اْلأَعَزِّ اْلاَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ اَهْلٌ .

Subhânal ilâhil jalîl, subhânaman lâ yanbaghit tasbîhu illâ lahu, subhânal a'azzil akram, subhâna man labisal 'izza wa huwa lahu ahlun.

(Mahasuci Tuhan Yang Maha Agung, Mahasuci yang tak layak ditasbih kecuali Dia, Mahasuci Yang Maha Agung dan Maha Mulia, Mahasuci Yang Memakai pakaian keagungan dan hanya Dia yang layak memilikinya. )

 

3.      Membaca doa:

 

اَللّهُمَّ اِنّي اَساَلُكَ صَبْرَ الشّاكِرينَ لَكَ، وَعَمَلَ الْخائِفينَ مِنْك، وَيَقينَ الْعابِدينَ لَكَ، اَللّهُمَّ اَنْتَ الْعَلِيُّ الْعَظيمُ، وَاَنَا عَبْدُكَ الْبائِسُ الْفَقيرُ، اَنْتَ الْغَنِيُّ الْحَميدُ، وَاَنَا الْعَبْدُ الذَّليل، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِهِ وَاْمْنُنْ بِغِناكَ عَلى فَقْري، وَبِحِلْمِكَ عَلى جَهْلي، وَبِقُوَّتِكَ عَلى ضَعْفي، يا قَوِيُّ يا عَزيزُ، اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِهِ الاْوصياءِ الْمَرْضِيِّينَ، وَاكْفِني ما اَهَمَّني مِنْ اَمْرِ الدُّنْيا وَالاخِرَةِ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ .

Allâhumma innî as-aluka shabrasy syâkirîna laka, wa 'amalal khâifîna minka, wa yaqînal 'abidîna laka. Allâhumma Antal 'aliyyul 'azhîm wa ana 'abdukal bâisul faqîr, Antal Ghaniyyul hamîd wa anal 'abdudzdzalîl. Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa âlihi, wamnun bighinâka 'alâ faqrî, wa bihilmika 'alâ jahlî, wa biquwwatika 'alâ dha'fî, yâ Qawiyyu yâ 'Azîz.. Allâhumma shali 'alâ Muhammadin wa âlihil awshiyail mardhiyyîn, wakfinî mâ ahammanî min amrid dun-yâ wal âkhirah yâ Arhamar râhimîn.

(Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur pada-Mu, amal orang-orang takut pada-Mu, dan  keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu. Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung, sementara aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir. Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sementara aku adalah hamba-Mu yang hina. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karuniakan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku, kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya para washinya yang diridhai oleh Allah, cukupi daku apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi).

 

4.      Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang membaca istighfar berikut di bulan Rajab sebanyak 100 kali dan mengakhirinya dengan bersedekah, Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan ampunan-Nya. Dan barangsiapa yang membacanya 400 kali, Allah mencatat pahala baginya seperti pahala 100 orang yang mati syahid:

 

   اَسْتَغْفِرُ اللهَ لا اِلهَ إِلاّ هُوَ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ  

Astaghfirullâ ha lâilâha illâ huwa lâ syarîka lahu wa atûbu ilayh.

(Aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya)

 

5.    Membaca doa berikut setiap sesudah shalat fardhu:

 

يا مَنْ اَرْجُوهُ لِكُلِّ خَيْر، وَآمَنَ سَخَطَهُ عِنْدَ كُلِّ شَرٍّ، يا مَنْ يُعْطِي الْكَثيرَ بِالْقَليلِ، يا مَنْ يُعْطي مَنْ سَأَلَهُ يا مَنْ يُعْطي مَنْ لَمْ يَسْأَلْهُ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفْهُ تَحَنُّناً مِنْهُ وَرَحْمَةً، اَعْطِني بِمَسْأَلَتي اِيّاكَ جَميعَ خَيْرِ الدُّنْيا وَجَميعَ خَيْرِ الاْخِرَةِ، وَاصْرِفْ عَنّي بِمَسْأَلَتي اِيّاكَ جَميعَ شَرِّ الدُّنْيا وَشَرِّ الاْخِرَةِ، فَاِنَّهُ غَيْرُ مَنْقُوص ما اَعْطَيْتَ، وَزِدْني مِنْ فَضْلِكَ يا كَريمُ.
 

Yâ Man arjûhu likulli khayrin, wa âmana sakhathahu 'inda kulli syarrin. Yâ May yu'thil katsîra bil-qalîl. Yâ May yu'thî man sa-alahu. Yâ man yu'thî mal lam yas-alhu wa mal lam ya'rifhu tahannunan minhu wa rahmah, a'thinî bimas-alatî iyyâka jamî'a khayrad dun-yâ wa jamî'a khayral âkhirah, washrif 'annî bimas-alatî iyyâka jamî'a syarrad dun-yâ wa syarral âkhirah, fainnahu ghayra manqûshin mâ a'thayta, wa zidnî min fadhlika yâ Karîm.

 (Wahai yang aku harapkan dari-Nya semua kebaikan, yang aku takutkan murka-Nya dalam setiap keburukan. Wahai Yang Memberi karunia yang banyak dalam amal yang sedikit. Wahai Yang Memberi karunia pada orang yang memohon. Wahai Yang Memberi karunia pada orang yang tidak memohon dan belum mengenal rahmat dan kasih sayang-Nya, karuniakan padaku apa yang kumohon pada-Mu semua kebaikan dunia dan semua kebaikan akhirat, dan selamatkan daku dengan permohonanku pada-Mu dari semua keburukan dunia dan keburukan akhirat.. Karena tak akan berkurang apa yang telah Kau berikan, dan tambahkan padaku dari karunia-Mu wahai Yang Maha Mulia.)

 

 

Wallahu 'alam

Wassalamu'alaikum wr.wb




Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!


__._,_.___
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments: