CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, September 1, 2009

[ketika_cinta_bertasbih] Ramadhan adalah ladang kedermawanan, Rasul Saw. telah melakukannya, kapan saatnya anda menyusul?

 


Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Bulan di saat segala amal kebaikan dilipatgandakan jauh lebih besar daripada hari-hari di luar Ramadhan. Sebagai kelebihan untuk umat Rasul Saw. Sangat sayang sekali bila kesempatan emas yang datang sekali setahun ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Setiap gerak-gerik berpotensi untuk bernilai ibadah, meski hanya tidur proporsional dan banyak diam yang bisa menghindari si pelaku dari maksiat.

Sambil menunggu datangnya waktu ifthar, mari kita merenungkan kontemplasi beberapa hadits berikut:
Semua kiat meyakini bahwa Rasul Saw. adalah sebagai teladan. Beliau telah memberikan contoh yang terbaik untuk umatnya dalam segala sisi kehidupan beliau. Di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini, mari kita kaji sedikit contoh kebiasaan beliaudi bulan Ramadhan.
 
Di dalam sahihain (Bukhari dan Muslim) dari Ibnu `Abbas, diriwayatkan: Rasul Saw. adalah seorang yang paling juud (dermawan), beliau sangat murah mempersembahkan kebaikan, lebih murah daripada angin yang berhembus.Dan puncak kedermawanan beliau adalah di bulan Ramadhan, kala ketika Jibril menemui beliau dan Jibril menemui beliau setiap malam Ramadhan dan mempelajari darinya Al Qur`an.
Di dalam hadits disebutkan kedermawanan beliau dengan bahasa `al Juud, berarti `: pemberian yang sangat luas dan banyak jumlahnya. 

Allah memiliki sifat juud. Diantara nama-nama asmaul husna terdapat nama al jawaad.
Di dalam sunan Turmudzi disebutkan: Dari Sa`ad bin Waqqash dari Nabi Saw.: Sesungguhnya Allah mempunyai sifat jawad dan mencintai orang-orang yang memiliki sifat juud. Allah Kariim (mulia) dan mencintai kemuliaan.
Di dalam hadits `mulia` disebutkan dengan ibarat `karam` yang berarti: Mudah melakukan pemberian. Memberikan manfaat tanpa mengharapkan adanya balasan. 
Jadi, `karam` adalah memberikan manfaat yang semestinya diberikan, tanpa mengharapkan sesuatupun di balik pemberian. 

Di dalam sunan Turmudzi juga disebutkan:
Wahai hamba-hambaKu, seandainya manusia sejak orang-orang yang terdahulu hingga orang-orang yang akhir zaman, yang masih hidup, yang sudah mati, yang masih basah dan yang sudah kering) berkumpul pada satu barisan, kemudian setiap orang meminta apa yang diinginkannya, kemudian Aku penuhi setiap yang berdo`a diantara kalian, tidaklah akan mengurangi oleh karenanya sedikitpun dari kerajaanKu, kecuali hanya semisal kalaulah seseorang diantara kalian berjalan di pinggir laut kemudian dicelupkan jarum penjahitnya dan mengangkat kembali, itu adalah karena Aku jawad, Wajid, Maajid. Aku lakukan apa yang Aku kehendaki. Pemberianku adalah kalam dan azabKu adalah kalam. Sesungguhnya perintahKu terhadap segala sesuatu ketika Aku berkehendak, Aku hanya berkata kepadanya jadilah!, maka akan terjadi!
Pemberian tiada bandingannya. Allah akan memberikan apa saja dan kepada saja yang dikehendaki tanpa megurangi sedikitpun apa yang Allah miliki. Sebanyak apapun do`a kita, Allah akan mengabulkan. Oleh karena itu, jangan malas berdo`a. Bersyukurlah bila anda masih diberikan taufiq untuk berdo`a, karena setiap do`a yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Berbaik sangkalah dengan Allah. Karena tidak ada satu do`apun kecuali dikabulkan oleh Allah sesuai dengan yang kita kehendaki, atau Allah tolak keburukan dari kita atau Allah tabungkan untuk diberikan kepada kita di hari kimat kelak. Semuanya mudah bagi Allah. Tidak sesulit yang anda bayangkan! Jadilah orang-ornag dermawan, maka anda akan mencicipi sedikit rahasia kenapa Allah mudah mengabulkan do`a dan mudah memberi! 

Sedangkan manusia yang paling juud (dermawan) adalah Nabi Saw, sebagaimana yang disebutkan oleh hadits di awal pembahasan. Di dalam hadits sahihain (Bukhari dan Muslim) dari Anas bin Malik berkata: 
Rasul Saw. adalah manusia paling baik, paling berani, dan paling juud (dermawan). Akan berlipat ganda sifat juud (kedermawanan) beliau di bulan Ramadhan dan akan bertambah terus.

Rasul Saw. sangat dermawan di bulan Ramadhan, karena beberapa sebab:
Pertama: 
Bulan Ramadhan adalah musim kebaikan, karena nikmat-nikmat Allah kepada hambaNya beghitu banyak bila dibandingkan dengan bulan selain bulan Ramadhan. Rasul Saw. adalah orang yang paling bersegera mengikuti sunnatullah terhadap hambaNya.
Kita sebagai umat yang mencintai Rasul Saw. dan dicintai oleh Rasul Saw., kapan bersegera meniru beliau? Sampai kapan kita hanya meriwayatkan dan menyebut-nyebut hadits Rasul Saw., tanpa mempraktekkannya?

Kedua: 
Shadaqah di bulan Ramadhan lebih afdhal daripada shadaqah di luar Ramadhan, berdasarkan hadits yang diriwayatkan di dalam sunan Turmudzi dan selain Turmudzi dari Anas Bin Malik dari Nabi Saw: 
Shadaqah yang paling afdhal adalah shadaqah di bulan Ramadhan.
Satu atau dua Rupiah yang anda berikan akan menjadi penolong di kala susah, dan akan menjadi syafaat di hari kiamat kelak. Jikalau anda ingat Allah di kala senang dan lapang, maka Allah akan mengingat anda di kala anda susah. Jikalau saat ini anda dalam keadaan lapang menolong orang lain, maka ketika kesusahan mengimpit, pertolongan akan datang dengan segera dan tanpa anda bayangkan! Subhanallah!  

Ketiga:
Untuk membantu orang-orang yang berpuasa, orang yang sibuk dengan qiyaam (shalat sunnat di malam hari), dan orang orang-orang yang menghabiskan waktu dengan berzikir, agar langgeng dalam ketaatan mereka. Sehingganya Rasul Saw. pun akan berhak mendapatkan pahala, seperti yang mereka lakukan. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan di dalam sunan Turmudzi, Nasai, Ibnu Majah, dari Zaid Bin Khalid Aljuhany dari Nabi Saw, beliau bersabda: 
Barangsiapa yang menyediakan ifthar(perbukaan) bagi seorang yang berpuasa, maka baginya pahala sama dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun. 
Di dalam riwayat Nasai, Ibnu Majah, Dan Ibnu Khuzaimah di dalam sahihnya:
Barangsiapa yang menyediakan perlengkapan bagi seorang yang berperang di jalan Allah, atau menyediakan perlengkapan untuk seorang yang akan melaksanakan haji, atau menjadi khalifah (pengganti mereka yang bertanggungjawab terhadap keluarga) mereka saat mereka pergi, atau menyediakan ifthar (perbukaan) seorang yang berpuasa, maka baginya (orang yang menyediakan) pahala semisal dengan mereka (mujahid, haji, orang yang berpuasa) tanpa dikurangi dari pahala mereka (mujahid, haji, orang yang berpuasa) sedikitpun.
Betapa mulianya umat Rasul Saw., dan betapa cintanya Allah kepada kita! Untuk mengumpulkan pahala tidak perlu repot-repot. Ingin dapat pahala seperti orang puasa, cukup dengan menyediakan ifthar! Betapa banyaknya kesempatan untuk mengisi kantong-kantong amal, selagi masih ada kesempatan di dunia ini. Kelak di akhirat, tidak ada lagi kesempatan beramal, hanya ada kesempatan untuk menerima hisab dan pertanggungjawaban!

Keempat:
Bulan Ramadhan adalah bulan persamaan, saling tolong menolong dan saling bantu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Baihaqie dari Salman Al Farisy, beliau berkata: 
Rasul Saw berkhutbah dihadapakan kami pada hari terakhir bulan Sya`ban dan bersabda: Wahai manusia, telah menaungi (datang) kepada kalian bulan Ramadhan yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasanya sebagai fardhu, qiyam pada malamnya sebagai ibadah sunnah, barangsiapa yang mendekat kepadaNya dengan satu kebaikan, maka seolah pahalanya sama dengan melaksanakan satu kewajiban di bulan selain Ramadhan. Barangsiapa yang melaksanakan kewajiban di bulan Ramadhan sama dengan orang yang melaksanakan 70 kebaikan di luar bulan Ramadhan. Ramadhan adalah bulan sabar. Kesabaran balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan persamaan. Ramadhan adalah bulan yang saat ditambahkan rizki orang-orang mukmin. Barangsiapa yang menyediakan ifthar seorang yang berpuasa, maka Allah akan menyediakan magfirah (ampunan) terhadap dosa-dosanya. Allah bebaskan lehernya dari api neraka, dan ia akan mendapatkan pahala setara dengan orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun bagi orang yang berpuasa. 
Mereka bertanya: Wahai Rasul Saw: bukankah setiap kami memiliki apa yang akan menjadi ifthar mereka? 
Rasul Saw menjawab: Allah memberi pahala ini bagi siapa saja yang memberikan ifthar bagi orang yang berpuasa dengan sebiji kurma atau segelas air atau semangkok susu. Ramadhan adalah bulan yang awalnya rahmah, di tengah-tengahnya adalah magfirah dan di akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Barangsiapa yang meringankan beban para budaknya pada bulan tersebut, maka Allah akan membebaskan dirinya dari api neraka. Maka perbanyaklah di bulan tersebut untuk melakukan 4 hal: 2 hal akan ridha karenanya Tuhanmu terhadapmu, dan dua hal yang kalian tidak akan mungkin meninggalkannya. Adapun dua hal yang akan mendatangkan ridha Tuhanmu adalah: syahadat laa ilaaha ilallah dan engkau meminta ampun kepadaNya. Adapun dua hal yang engkau tidak akan mungkin meninggalkannya; engkau meminta kepada Allah surga dan engkau meminta perlindungan kepada Allah dari api neraka. Barangsiapa yang memberi minum seorang yang berpuasa, maka Allah akan memberi minumnya dari telagaku dengan segelas minuman yang tidak akan pernah ia dahaga sehingga ia masuk ke surga.
Semua kita sama-sama merasakan lapar, sama-sama ingin banyak beribadah. Semuanya ingin mengumpulkan tabungan sebanyak-banyakanya. Berharap mencapai derajat tertinggi. Tapi jangan sampai ego! Jangan lupa saudara-saudara yang lain. Belajarlah untuk itsar, mendahulukan kepentingan saudara yang lain daripada kepentingan pribadi. Toh, pahala dan ridha Allah sudah menunggu anda! Sempatkanlah untuk mendepositokan harta meski sebiji kurma, sebuah pisang, segelas air, secangkir kolak atau semangkok cendol! 

Saat ifthar akan menjelang, sempatkanlah mengurangi kecepatan mobil dan singgahkanlah beberapa botol air mineral dan perbekalan ifthar kepada sahabat-sahabat kita yg sedang menunggu mobil, apalagi kalau mereka tidak ada perbekalan ifthar di tangan. Atau sempatkanlah memberi secuil makanan dan segelas air mineral untuk para penumpang mobil yang belum sempat membawa ifthar. Sempatkanlah untuk menyuguhkan sepotong kue dan segelas air kepada pedagang asongan dan anak jalanan yang tidak cukup uang untuk membeli ifthar. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?  

Karena sebab-sebab diataslah Rasul saw. sangat pemurah di bulan Ramadhan, bahkan sangat berlipatganda pemurahnya beliau. Oleh karena itu sudah semestinya bagi kita bahkan kita mesti mewajibkan diri untuk megikuti beliau di bulan Ramdahan yang penuh berkah. Bulan Agung yang membawa banyak kebaikan. Jangan sampai ketinggalan. Saatnya berlomba-lomba dalam mengejar Rahmat Allah. Mumpung Allah sedang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kita. Belum tentu usia kita sampai kepada Ramadhan mendatang. 

Rasul Saw adalah uswatun hasanah yang mesti kita tiru segala apa yang beliau lakukan. Rasul Saw. adalah seorang manusia yang selalu memberi dengan pemberian yang tidak pernah khawatir ditimpa kefakiran. Rasul Saw. akan memberikan apapun dan tidak menghitung-hitung. Namun di bulan Ramadhan, sikap derma beliau lebih luar biasa dari waktu di luar Ramadhan

Menyediakan ifthar orang yang sedang shaum tidak mesti dengan hidangan yang serba wah dan lezat. Bisa dilakukan dengan seminimal yang kita punya. Di dalam hadits yang sudah disebutkan dijelaskan, meski hanya dengan sebiji kurma, atau segelas air atau semangkok susu. 
Di hadist yang lain diriwayatkan:
"Takutilah api neraka, meski dengan sekeping biji kurma"

Memberi tak mesti menyakiti! Mari kita coba untuk menghibur si penerima dengan adab yang menunjukkan kita adalah orang berbudi. Seorang yang memberi karena Alalh, bukan karena kasihan, dsb. Adab-adab yang diajarkan oleh para ulama, diantaranya, 
1. Datangilah orang yang akan anda beri, jangan minta mereka yang datang. Karena anda memberinya dengan penuh rasa cinta, bukan kasihan!
2. Ucapkanlah salam saat bertemu, sebagai sebuah penghormatan dan tanda ketawadhu`an anda.
3. Berikanlah pemberian dengan wajah yang berseri-seri dan senyuman yang tulus. Sebagai bukti ada kegembiraan untuk menolong. 
4. Berikanlah dengan tangan kanan, sebagai sebuah kemuliaan dan tindakan meneladani Rasul Saw.
5. Saat memberi, upayakan tangan anda berada di bawah. Jangan lagi memperkuat kesan `tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah`. Meskipun realitanya tidak bisa dipungkiri! 
6. Setelah memberi, tidak usah memandang wajah si penerima lama-lama, agar ia tidak terganggu dengan pandangan sinis anda dan hati lebih puas menerima.
7. Segeralah menjauh dari si penerima, agar ia tetap nyaman menerima pemberian anda.

Saat ini kita memasuki 10 Ramadhan kedua. Kala magfirah Allah mengucur kepada kita. Marilah kita mencari ridha Allah dan maghfirahNya dengan sekecil apapun upaya yang bisa kita lakukan. Di sisi lain berupaya untuk menghindari api neraka, dengan sekecil apapun usaha yang kita sanggup. Semoga kita termasuk orang-orang yang dibebaskan dari api neraka. Amiin 

Btw, Sahabat-sahabat mulia, Kapan neh menyediakan ifthar untuk Alnof? Jangan jadikan jarak sebagai alasan ya?! Karena di dunia kontemporer ini, jarak bukan lagi satu alasan!
 he he he…^_~ 
Ini memaksa atau apa neh?

Ya Allah berikanlah kami taufiq untuk melakukan segala seuatu yang Engkau sukai dan Engkau Ridhai
Amiin…




__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments: