CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, February 10, 2009

Bls: Bls: [ketika_cinta_bertasbih] Trs: Di Tepi Kesetiaan

ssssst........
tar dikira kampanye lo mbak, sensitif nih........


Dari: anzani rahma <un_zha_nich@yahoo.co.id>
Kepada: ketika_cinta_bertasbih@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 10 Februari, 2009 21:02:08
Topik: Bls: [ketika_cinta_bertasbih] Trs: Di Tepi Kesetiaan

so sweet,,,

coba sinetron2 indonesia ceritanya mcam gini,,

mungkin kerja KPK bisa lebih ringan,,


Dari: Prasetyo Hadi <phm_bozz@yahoo. co.id>
Kepada: ketika_cinta_ bertasbih@ yahoogroups. com; partai-keadilan- sejahtera@ yahoogroups. com
Terkirim: Selasa, 10 Februari, 2009 14:08:02
Topik: [ketika_cinta_ bertasbih] Trs: Di Tepi Kesetiaan



----- Pesan Diteruskan ----
Dari: Iin Nurinayah <iin.nurinayah@ takaful.com>
Kepada: irma finance <irma_fine@yahoo. com>; tina kartina <terpaksa_85@ yahoo.com>; aji teguh <aji.teguh@gmail. com>; andi.setiawan@ toyota.astra. co.id; ilham_cihuy04@ yahoo.co. id; Prasetyo Hadi <phm_bozz@yahoo. . co.id>; Fuad Aris <fuad_pandong@ yahoo.com>
Terkirim: Selasa, 10 Februari, 2009 13:38:54
Topik: Di Tepi Kesetiaan

BERBAGI CERITA DIMANA AJAAAA...... :-)

Di Tepi Kesetiaan

aku telah menjauhinya
ketika 'Umar masih hidup
bagaimana mungkin aku
berdekat-dekat dengannya
ketika 'Umar telah tiada?
-Fathimah binti 'Abdul Malik-

Fathimah mengenang ketika suaminya, 'Umar ibn 'Abdul 'Aziz mulai memegang amanah kekhalifahan.
"Mungkin ada orang lain yang lebih banyak shalat dan ibadahnya daripada 'Umar", kata Fathimah.. "Tapi aku belum pernah menyaksikan orang yang lebih takut kepada Allah daripadanya."

Pengangkatannya menjadi Amirul Mu'minin memang menjadi sebuah jungkir balik hidup yang dahsyat bagi 'Umar. Seorang sahabatnya menyaksikan ketika di hari-hari ia memangku jabatannya 'Umar memegang sehelai kain seharga 3 dirham dan berkomentar, "Ini terlalu halus untukku!"
Sang sahabat tersenyum. Tapi tak terasa, air matanya meleleh deras.
"Mengapa kau tersenyum?", tanya 'Umar.
Sahabatnya itu menerawang ke arah lain sambil menghela nafas.
"Aku ingat saat kau masih seorang pemuda di Madinah", katanya. "Kau menganggap ringan terlambat shalat berjama'ah karena masih sibuk menyisir rambut. Dan kau.." Sahabatnya itu tersenyum lagi, sambil geleng-geleng kepala seolah geli. "Kau pernah mengatakan saat itu bahwa kain seharga 3.000 dirham terasa sangat kasar. Lihat dirimu sekarang! Kau katakan kain seharga 3 dirham sebagai terlalu halus.."
'Umar ikut tersenyum. Matanya kaca.

Fathimah pun mengenang ketika sekali waktu 'Umar duduk di sampingnya kemudian berbisik lembut kepadanya. "Engkau pasti tahu dari mana ayahmu memberimu permata yang kau pakai ini. Oleh sebab itu apakah engkau keberatan bila permata ini kita taruh dalam sebuah kotak lalu kita masukkan ke Baitul Maal?"
Fathimah terhenyak. Ia menatap lelaki yang amat dicintainya itu.
Dirabanya permata yang menggantung di lehernya itu. Permata itulah satu-satunya perhiasannya yang masih tinggal. Ia sangat menyayanginya. Permata yang penuh kenangan. Permata itu hadiah ayahnya –sekaligus paman 'Umar-, Khalifah 'Abdul Malik ibn Marwan di hari pernikahan mereka.

"Terlebih dahulu", kata 'Umar, "Aku akan membelanjakan simpanan Baitul Mal yang lain, dan kalau sudah habis barulah akan kugunakan permata itu untuk kepentingan kaum muslimin."
Fathimah akhirnya tersenyum. Dibukanya pengait kalungnya. Diserahkannya permata itu ke genggaman suaminya. Dan 'Umar, dengan tubuhnya yang kini kurus memeluknya tanpa kata. Mesra. Dan lama. Fathimah tahu artinya. Seolah-olah ia mendengar suara lembut 'Umar, "Terimakasih atas kesetiaanmu padaku di jalan yang mendaki lagi sulit ini. Semoga Allah mempersatukan kita dalam kehidupan yang lebih indah di sisiNya."

Kelak, ketika 'Umar wafat dan adik Fathimah yang bernama Yazid ibn 'Abdul Malik menggantikannya sebagai Khalifah, ujian kesetiaan itu datang. Yazid yang tahu perhiasan kesayangan kakaknya membawa kembali permata itu.
Dengan penuh sayang diletakkannya permata itu di genggaman tangan kakaknya. Fathimah menggeleng sambil tersenyum. "Aku telah menjauhinya ketika 'Umar masih hidup. Bagaimana mungkin aku berdekat-dekat dengannya ketika 'Umar telah tiada?" Begitu katanya.


Source: Buku baru Salim A. Fillah : Jalan Cinta Para Pejuang/Disiplin/ Di Tepi Kesetiaan.. by Pro-U Media 2008



Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.


Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web
Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online


Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

.

__,_._,___

No comments: