Dari milis tetangga nih...
--- On Wed, 2/11/09, Noval Adib <noval_akt@yahoo. co.id> wrote:
From: Noval Adib <noval_akt@yahoo. co.id>
Subject: [M_S] Pemuda Arab Baiat Erdogan Sebagai Khalifah Umat Islam Zaman ini
To: Muhammadiyah_ Society@yahoogro ups.com
Date: Wednesday, February 11, 2009, 1:16 PM
http://www.eramusli m.com/berita/ dunia/pemuda- arab-baiat- erdogan-
sebagai-khalifah- umat-muslim- zaman-ini. htm
Pemuda Arab Baiat Erdogan Sebagai Khalifah Umat Islam Zaman ini
Rabu, 11/02/2009 16:17 WIB Cetak | Kirim
Sikap tegas Perdana Menteri Turki Recep Tayep Erdogan yang memutuskan
untuk walkout dan mengkritik keras Presiden Irael Shimon Peres dalam
forum ekonomi internasional Davos pada akhir bulan lalu rupanya
banyak meninggalkan pengaruh bagi banyak kalangan.
Dalam jajak pendapat di beberapa situs dan forum internet di Arab,
para aktivis internet yang kebanyakan dari kalangan pemuda dan
terdidik menyatakan bahwa mereka membaiat "secara tak langsung"
Erdogan sebagai "Khalifah al-Muslimin fi Hadza al-'Ashr" (Pemimpin
Umat Muslim di Zaman ini).
Puluhan pemuda Mesir, misalnya, dalam sebuah forum di Face Book
menyatakan Erdogan sebagai Pahlawan Bangsa Arab dari Ras Non-Arab
(Bathl al-Ummah al-Arabiyyah wa Huwa Laysa Arabiyyan). Di forum
tersebut, terdapat sub-judul dengan pertanyaan menarik: "Limadza La
Nahlamu bi 'Awdah al-Khilafah al-Islamiyyah" (Mengapa KitaTidak
Mengharapkan Kembalinya Masa Khilafah Islamiyyah?" .
Harian Turki Akhbar al-Alam (7/2) melansir, dalam sebuah forum
(muntadayat) internet lainnya, terdapat pula tema diskusi yang cukup
menggelitik. Dikatakan bahwa "Sepertinya orang-orang non-Arablah,
yaitu Pemimpin Turki (Erdogan) dan Iran (Dinejad), bahkan kalangan
non-Muslim dari unsur Komunis (Syuyu'i), yaitu Presiden Venevuela
Hugo Chavez dan Pemimpin Kuba (Fidel Castro) yang justru akan banyak
memberikan perubahan berarti bagi permasalahan kemanusiaan di
Palestina.
Sebelumnya, dalam sebuah pidatonya di hadapan kader Partai Keadilan
dan Pembangunan (AKP) Turki yang dipimpinnya, Erdogan pernah
menyatakan jika orang-orang Turki adalah pewaris Kekhalifahan Utsmani
yang agung. Pidato Erdogan tersebut terkait reaksinya atas beberapa
pemimpin Eropa yang tampak "menyepelekan" peran Turki.
Demikian juga, saat di hadapan Peres, Erdogan dengan
tegas "menyentak" Presiden Zionis itu dengan menyatakan
jika, "tidakkah engkau ingat, ketika bangsa Yahudi mengalami tragedi
pembantaian di Spanyol pasca jatuhnya daulah Islam di sana, juga
ketika orang-orang Yahudi diusir dari Eropa di abad petengahan,
khalifah Utsmani-lah, orang-orang Turki-lah, kami-lah yang melindungi
dan menyelamatkan bangsa kalian!".
Khalifah Utsmaniyyah berdiri sejak abad ke-13 M hingga abad ke-20 M,
dan tercatat sebagai kekhalifahan Islam yang memiliki masa kekuasaan
terlama (dibanding dengan kekhalifahan Umayyah di Damaskus,
Abbasiyyah di Baghdad, Marwaniyyah di Cordova, Fathimiyyah di Mesir,
Shafawiyyah di Iran, dan lain-lain).
Pada puncak kejayaannya, yang merentang dari abad ke-15 sampai ke-19
M, kekhalifahan Utsmaniyyah berhasil meruntuhkan imperium adiluhung
Byzantium (1453 M). Wilayah kekuasaannya membentang serupa bulan
sabit: dari Eropa Tenggara, Eropa Timur, Afrika Utara, Nubia, Mesir,
Syam, Semenanjung Arabia, hingga ke Irak. Bisa dibayangkan kebesaran
kekhalifahan Utsmaniyyah kala itu. Tak pelak, Utsmaniyyah pun menjadi
super power dunia yang pengaruhnya malang melintang pada masanya.
Dan Erdogan, yang kini kerap bercerita tentang nostalgia kejayaan
kekhalifahan Utsmaniyyah dulu, rupanya ampuh memantik gelora orang-
orang Turki, dan kini terbukti ampuh membangkitkan gelora orang-orang
Muslim Arab.
Bagaimana dengan Muslim Indonesia? (atjeng cairo/alm)
No comments:
Post a Comment