assalaikum..
oh..Taaruf itu kaya gitu yach? nulis syarat2 atau
qualifikasi? honestly, baru tahu nih. kiranin Taaruf
dalam kacamataku cukup dengan ngeliatin foto trus
cek dan ricek akan background (pendidikan,
family tentunya?)
Tapi ternyata ada proses request klasifikasi yach?
hmm..seru juga :))
tapi kalau aku pribadi di Taarufin terus diminta suruh
nulis syarat2...sumpah.
karena dalam membina rumah tangga dan menerima
seseorang itu menjadi part of your life itu tanpa
syarat begitu dia juga sebaliknya..
kelebihan dan kekurangan masing2. Terus kalau banyak
yang tidak terpenuhi apakah proses taaruf itu jadi
dicanceled?? curious jadinya knowing more about
Taaruf?
tapi kalau dah kaya gitu...apakah keikhlasan itu ada?
padahal kita nikah sebenarnya ibadah dan ibadah itu
tanpa syarat yang konkrit kan?
just my opinion..
but kalau disuruh nulis syarat kalau di Taarufin
mungkin minta ini aja : "BISA MENERIMA PASANGANNYA APA
ADANYA DENGAN SEGALA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA and
(kecuali kalau pernah ngedrugs)"
he..he...he.
intepretasi.
Sukron
E.dayapita
--- apriyanto aris <apri_eldurra@
> salam...wuich,
> juga...May..
> Emang pertanyaan seperti itu, sepertinya menjadi
> pokok pembicaraan yang sering teman atau saudara
> sampaikan setiap ketemu...
> Jawabnya emang mudah-mudah sulit..
> Mau bilang belum siap ..di tanya lagi kenapa??...dan
> seterusnya dan seterusnya..
> Gimana kalau ada akhwat ini itu mau gak
> taaruf..welwh.
> suasananya.
> Kalau senjataku "Biar ada bidadari turun dari
> kayangan", aku belum siap friends..Aku belum siap
> bukan karena orangnya atau akhwatnya..afwan ..but
> aku belum siap, karena ada faktor-faktor lain yang
> di butuhkan untuk menikah, bukan hanya faktor
> materi".
>
> Bukan begitue...
> menarik juga dengan ungkapan When ??(kapan)...
> mereka gak nanyakan Why?.who??.etc.
>
> Semua orang kan beda-beda orientasi dan targetnya.
> Yang jelas menurutku ada batas-batas di mana ketika
> target itu gak tercapai maka di harus, mau tidak mau
> menikah..
> Misalkan saya pribadi Ketika usia sudah menginjak
> angka 28-30. Maka ketika target itu gak
> tercapai..Maka mau tidak mau kita taruh orientasi
> dan target kita itu harus kita taruh dulue...
>
> Friends...ingat dengan cerita Kang abik di novelnya
> Dalam migrab Cinta...ada di salah satu novelnya yang
> membecarakan ttg terlambatnya menikah yang terlalu
> berobsesi dengan cita-citanya.
>
> Sekitar beberapa hari yang lalu ada pengalaman dan
> cerita unik dari sebuah taaruf. Ada seorang akhwat
> yang sangat idealis sekali..ketika akan taaruf
> kepada murobinya ada sekitae dua puluhan syarat yang
> di kemukakan..dari yang harus hafal 5 juz, harus
> bisa dua alat musik salah satunya gitar, harus bisa
> masak inie itu,dstnya sampai lupa aku.
> Ada juga yang ketika taaruf membuat sekitar 40
> pertanyaan(yang buat ikhwan ), sedangkan akhwat cuma
> tanya satu pertanyaan aja...he...he.
> nich...
>
> Apa komentar sahabatku itu??..Wah syarat seperti
> inie bagus juga..but semakin tambah tahun ketika gak
> ada semua yang memenuhi syarat itu, setiap tahun
> akan berkurang syarat-syarat itu..one by
> one....hingga cuma menjadi beberapa buah aja..
>
> Boleh dech idealis...but harus ada batasnya dong...
>
> Semoga bisa buat bahan renungan aja dech..
>
>
> free writing, tapi menulisnya dengan hati..
>
> salam
> aris_el durra
> (If Allah you have you have at all)
> goresancinta.
>
>
>
>
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
No comments:
Post a Comment