PESONA RAMADHAN DI MESIR 10 hari terakhir Ramadhan dan I`tikaf Di Mesir, memasuki pertengahan Ramadhan atau 10 malam terakhir, pelaksanaan ibadah dimalam hari akan ditambah dengan tahajjud berjama'ah. Seluruh masjid juga mengadakan i`tikaf ketika sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadhan. Di masjid akan dibuat sekat-sekat untuk menjadi tempat jamaah yang beri`tikaf sehingga tidak membuat pemandangan kurang bersahabat di masjid. Hal ini dimaksudkan agar terkesan lebih rapi dan menjaga kehormatan para tamu Allah yang sedang i`tikaf. Bagi masjid yang mempunyai ruangan lain atau sengaja didesagin untuk i`tikaf, maka akan segera penuh diisi oleh masyarakat Mesir dan para pelajar asing. Sebut saja masjid As-salam yang lebih diminati oleh mahasiswa dari tanah melayu, jazirah Arab, Afrika dan Eropa. Hal ini karena posisinya yang berada di tenth district Selama i`tikaf, untuk ifthar dan sahur jama'ah yang ikut i`tikaf umumnya ditanggung oleh masjid dengan dana yang bersumber dari masyarakat dan bantuan pemerintah. Kalaupun ada pungutan, paling-paling hanya sebagai simbolis dan tentunya dalam jumlah yang relatif kecil kecil. Terutama bagi para pelajar asing yang berminat untuk mengikuti i`tikaf. Kegiatan yang diadakan memang agak berbeda, kesabaran mereka untuk menahan diri di masjid dan banyak menggunakan waktu untuk ibadah menjadi kelebihan yang sangat menonjol. Disamping itu, ada kajian keilmuan, latihan kesabaran dalam berinteraksi dengan para peserta i`tikaf dari puluhan negara yang menyatu dengan berbagai warna kulit, ras, kepribadian dan tingkah polah. Semuanya menjadi satu dalam wadah islam. Saat i`tikaf Pelaksanaan tahajjud biasanya dimulai jam 01.00 dini hari sampai saat waktu sahur. Saat tahajud semua lampu masjid dimatikan, hanya disisakan lampu dibagian belakang tempat jama`ah membuat base camp dan lampu-lampu menuju kamar mandi sebagai penerang untuk pergi berwudhu`. Dalam tahajjud umumnya para imam menamatkan 2,5 - 4 juz Al-Qur`an. Dengan suasana keremangan cahaya nikmatilah indahnya Kalamullah dan resapilah sambil menangis bersama syahdunya bacaan imam yang bersuara merdu. Apabila disaat ratusan jamaah sesenggukan dan melolong berderai airmata penyesalan, airmata anda tidak sudi untuk menganak sungai dan hati tak pernah tergetar, kembalilah bertanya! Lailatul Qadar dan do`a panjang Syaikh Jibril Suasana yang mengharukan dan menakjubkan akan terasa kental sekali dengan kehadiran Syaikh Jibril di Masjid Amru bin `Ash yang berlokasi di Fustat Old Misr. Masyarakat datang dari seluruh pelosok Masyarakat datang kemasjid ini untuk menikmati shalat tarawih dan untaian do'a Syaikh Jibril yang sangat panjang dan syahdu disaat witir malam 27 Ramadhan. Jama'ah akan sesengukan dengan deraian airmata. Malam itu memang hanya akan ada rintihan dan lolongan yang disertai banjir airmata dari puluhan ribu jama'ah yang ikut shalat. Tangisan yang berdurasi lebih dari satu jam ini adalah penyesalan dihadapan Sang Pengampun dan harapan kepada Sang Pengasih dan Sang Penyayang. Imam muda dengan suara emas dan tangisannya yang mampu menyihir puluhan ribu masyarakat ini memang hanya khusus didatangkan setiap malam 27 Ramadhan. Hal ini sudah menjadi tradisi tahunan masjid tertua di Mesir ini. Menangis saat mendengarkan ayat atau do`a qunut yang dibacakan oleh imam saat shalat, sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat Mesir di dalam dan diluar bulan Ramadhan. Apabila anda ingin menikmati dan terlibat dalam suasana ini, anda harus meninggalkan rumah sejak waktu zhuhur. Anda harus sudah berada di lokasi selambat-lambatnya saat shalat ashar. Itu pun masih akan ada kemungkinan anda akan shalat di halaman masjid atau disepanjang jalan. Masyarakat datang dengan keluarga atau sahabat lengkap dengan perbekalan untuk ifthar dan makan berat yang sudah disediakan dari rumah. |
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
No comments:
Post a Comment