Assalamu'alaikum wr wb.
Sahabat Matasinema,
Beberapa hari yang lalu, saya membaca sebuah artikel salah seorang blogger di kompasiana berjudul "Quo Vadis Indonesia Film " , analisa yang disampaikan dalam bahasa inggris sebenarnya cukup menarik dan juga menjadi pertanyaan kita semua di MataSinema.
Berikutnya saya membaca sebuah kritikan terhadap film KCB yang menyoroti peran Kyai Lutfi, penulis membandingkan sosok Kyai Lutfi yang punya pesantren di Desa dengan Kyai yang punya pesantren di Kawasan Perkotaan, pertanyaannya adalah Apakah tidak terlalu berlebihan jika Kyai Lutfi mempunyai mobil Sedan (yang dikendarai Ana Altafunnisa)
Ternyata sisi lemah sebuah film dapat ditangkap dari sisi yang berbeda oleh banyak orang. Membuat sebuah film yang sempurna tentu sangat sulit. Namun apapun itu memulai sesuatu yang baik walaupun dari hal sederhana dan kecil jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
Salam
Youldee
ctt : Link sengaja saya persingkat agar tidak di anggap sebagai spam.
No comments:
Post a Comment