~Titip Rindu Buat Ibu~ Aku berdialog dengan surya yang masih terlelap Ketika semua harus berakhir Bu Tak maukah kau menunggu hingga senja memerah dengan memutih kepalaku Setidaknya menanti hingga mentari meninggi hingga tegak bayang-bayang tubuhku Atau setidaknya Tak maukah kau mendengarkan ku menyenandungkan Azan shubuh meskipun tak terlalu merdu Bu Aku masih merasakan Belaian sayang penuh kehangatan Dekapan rindu di setiap pelukan Kecupan yang melelapkan ku penuh kedamaian Senyuman yang menegarkan kala mata penuh tangisan Kesabaran dalam nasihat dengan puisi-puisi doa dan harapan Bu Negeri yang kau datangi begitu jauh Membuat hari sepi tanpa sinaran mataharimu Dingin karena tak lagi ada selimut ketulusanmu Membuat hari-hari berlalu yang berkabut rindu Beku menyalju Bu Jika rindu yg ku tahu Aku hanya mampu bercengkrama dengan mu dalam kalbu Sambil ku ketuk pintu surga Dengan setangkup doa yang ku bisa Dengan hati yang berbalut mesra sepenuh jiwa Rabb Curahkan rahmat-Mu Titip rindu buat Ibu Yang ku sematkan dalam setiap doaku Agar air mata yang mengalir Dalam untaian kisah yg kerap hadir Mampu menawarkan perih yang mengiris-iris jiwa yang getir ~Hadis Mevlana – Juni 2009~
Terima Kasih Hadis Maulana Email/YM/FB/FS: mhadisona@yahoo. co.id Rabb...lukislah taman hidayah di atas kanvas hatiku, goreslah dengan Kuas cinta dalam celupan warna-warnaMu, hijaukan daun-daunnya dengan rimbun kalimat tayibah, tambahkan dengan buah-buah iman yang banyak menggelayuti tiap dahan-dahannya
|
No comments:
Post a Comment