Assalam mualaikum wr wb salam zuper ada true story tentang amanah semoga bermanfaat spesial for pengurus milis keep smile plis Wiwi, Penjaga Amanah dari Parung Panjang Maka tak heran, puteri kecil Wiwi yang usianya tak berbeda jauh dengan gadis Ayu, sering dibuat iri karena ibunya selalu membuat masakan enak untuk anak orang lain. Sedangkan setiap hari ia hanya mendapat makanan ala kadarnya, sekadar ada nasi dan selembar kerupuk saja sudah bagus. Ayu, 12 tahun, ditemukan relawan ACT di sebuah desa di Parung Panjang, Kabupaten Bogor beberapa bulan silam dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Di usianya yang menjelang remaja itu berat badah Ayu hanya sekitar 8 kg. Yang nampak dari Ayu hanya tulang terbungkus kulit yang pucat nan layu. Ayu tak sanggup berjalan karena kondisinya lemah. Kondisi perekonomian orang tuanya menjadi salah satu penyebab gadis kecil ini mengalami gizi buruk. Dalam sebuah program bertajuk Malnutrition Rehabilitation Program (MRP), ACT memberikan bantuan perawatan kesehatan dan pemberian makanan tambahan secara intensif kepada anak-anak penderita gizi buruk di berbagai daerah. Tidak hanya Ayu di Parung Panjang, ribuan anak lainnya di berbagai wilayah dan propinsi pun masuk dalam daftar program ini. Misalnya anak-anak dan balita di Nusa Tenggara Timur (NTT), di Papua, bahkan di sejumlah daerah di DKI Jakarta. Kembali ke Parung Panjang, Ayu hanyalah satu dari beberapa anak yang ditangani relawan-relawan di Parung Panjang. Wiwi mendapat tugas untuk secara intensif memberikan makanan tambahan bergizi untuk Ayu selama beberapa bulan setelah sebelumnya gadis kecil itu dirawat di rumah sakit. Setiap hari Wiwi harus membuat makanan dan mengantarkannya langsung ke rumah Ayu yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalnya. Jiwa kerelawanan Wiwi terpanggil melihat kondisi Ayu, karenanya ia tak pernah merasa bosan jika harus bertandang ke rumah gadis itu tiga kali sehari. "Saya juga yang menyuapi Ayu, saya nggak boleh meninggalkan begitu saja makanannya di rumah, takutnya nanti yang makan orang tuanya…" ujar Wiwi. Namun disela kesibukannya melayani Ayu, Wiwi sering tak kuasa menahan perasaannya setiap kali anaknya memohon diberikan makanan yang sama dengan yang setiap hari ia masak untuk Ayu. Lagi-lagi Wiwi harus memberikan pengertian kepada anaknya bahwa makanan ini bukan untuk mereka, tetapi untuk Ayu. Pernah, kata Wiwi, anaknya marah –mungkin cemburu- karena ia tak pernah bisa memberikan makanan yang enak di rumah. Jerih payah Wiwi dan segenap relawan yang menangani kasus Ayu berhasil, dalam waktu kurang dari satu tahun, berat badan Ayu kini sudah mencapai 18 kg. Mata Wiwi berbinar melihat pertumbuhan pesat yang dialami anak yang didampinginya itu. Ini sebuah prestasi luar biasa, prestasi yang dibingkai oleh kekuatan menjaga amanah. Wiwi, seorang relawan dari keluarga sederhana, penghasilan suaminya masih di bawah lima ratus ribu sebulan, namun tak sedikit pun ia punya keberanian untuk mengutak atik amanah yang diberikan kepadanya meski sang anak sering memelas. Wiwi, hanyalah satu potret seorang relawan yang terus berupaya menjaga amanah di tangannya sekuat ia mampu. Dan terbukti, sampai kini ia mampu menjaganya walau harus melawan gemuruh di dadanya. Bravo Wiwi! (Gaw) Bayu Gawtama Koordinator Jaringan dan Pemberdayan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) |
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
__._,_.___
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment